Main Article Content

Abstract

Pemanfaatan limbah merupakan alternatif lain dalam mengatasi terurainya limbah yang dihasilkan oleh pabrik. Limbah pabrik gula yang menghasilkan abu ampas tebu digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah, dimana kandungan yang ada dalam abu ampas tebu mempunyai sifat yang mengikat (pozzolanic) seperti halnya semen. Penelitian ini mengambil sampel tanah di daerah desa Brau, Kota Batu, yang bertujuan untuk memperbaiki tanah asli yang rentan terhadap longsor dengan menggunakan bahan stabilisasi abu ampas tebu. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Malang dengan beberapa pengujian sifat fisik dan sifat mekanis tanah yakni kadar air tanah, berat isi tanah, berat jenis tanah, analisa saringan, batas-batas Atterberg, dan konsolidasi. Dari pengujian batas-batas Atterberg setelah ditambah abu ampas tebu 35% nilai IP menjadi turun yakni 16,18% dimana pada tanah asli nilai IP yakni 24,96%. Pada pengujian konsolidasi tanah asli didapat nilai koefisien konsolidasi (Cv) dan indeks pemampatan (Cc) yakni 0,139 mm2/detik dan 0,187 mm, nilai Cv maksimum yang didapat pada penambahan abu ampas tebu 30% pemeraman 1 hari nilai koefisien konsolidasi (Cv) menjadi turun yakni 0,078 mm2/detik dan nilai indeks pemampatan (Cc) maksimum pada penambahan abu ampas tebu 25% pemeraman 1 hari yakni 0,093 mm. Pada penambahan abu ampas tebu 25% pemeraman 7 hari nilai koefisien konsolidasi dan indeks pemampatan yakni 0,247 mm2/detik dan 0,283 mm. Pada penambahan abu ampas tebu 25% pemeraman 14 hari didapat nilai koefisien konsolidasi dan indeks pemampatan yakni 0,148 mm2/detik dan 0,177 mm. Setelah dibandingkan pada variasi pemeraman 1,7, dan 14 hari nilai maksimum yang didapat pada presentase 25% dan 30% abu ampas tebu pemeraman 1 hari.

Keywords

Stabilisasi Tanah Abu Ampas Tebu Klasifikasi Tanah Batas-batas Atterberg Konsolidasi

Article Details

References

  1. Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik. Penerbit Erlangga, 1–300.
  2. Kusumaputri, D. P., & Sepriyanna, I. (2019). Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca Dan Abu Sekam Pada Tanah Lunak Berdasarkan Uji Konsolidasi. Jurnal Forum Mekanika, 8(2), 1–69.
  3. Novianto, D., Sholeh, M., Anggraini, N., Cupasindy, D. A. R., & Asema, F. (2023). Modul Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah. In Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang.
  4. Santoso, H., Widhiarto, H., & Fatmawati, L. E. (2019). ANALISIS TANAH LEMPUNG EKSPANSIF SURABAYA MENGGUNAKAN BAHAN STABILISASI ABU JERAMI Heri. 1–8.
  5. Susanto, I. J. (2014). Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur. In Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  6. Syarifudin, A., Djarwanti, N., & Surjandari, N. S. (2013). Perubahan Parameter Konsolidasi Tanah Lempung Tanon. Matriks Teknik Sipil, 1(4), 356–362.
  7. Syarifudin, M., Djarwanti, N., & Silmi Surjandari, N. (2014). Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Uji Kuat Geser Tanah Lempung Tanon. 755.
  8. Ukroi, N. U., Djarwanti, N., & Surjandari, N. S. (2013). Pengaruh Abu Ampas Tebu pada Perubahan Persentase Pengembangan Tanah Lempung Tanon. Matriks Teknik Sipil, 1(4), 350–355. https://103.23.224.239/matriks/article/view/37486%0Ahttps://103.23.224.239/matriks/article/download/37486/24715