Main Article Content

Abstract

Perumahan Taman Borobudur Kota Malang memiliki masalah banjir karena kapasitas drainase tidak dapat menampung debit air hujan yang menyebabkan terjadi luapan ke jalan dan menimbulkan banjir. Banjir terjadi pada tanggal 15/12/2022 pada saat melakukan survey. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk merencanakan ulang sistem drainase, menghitung debit banjir rancangan, menentukan dimensi saluran, alternatif sistem peresapan air hujan, dan menghitung biaya yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan yaitu peta topografi, data curah hujan dari 3 stasiun terdekat yaitu Ciliwung, Karangploso dan Singosari mulai tahun 2013 sampai 2022,  data tanah dari Lab Uji tanah Politeknik Negeri Malang, harga satuan pokok pekerjaan Kota Malang tahun 2022. Data tersebut diolah dengan menggunakan metode Gumbel I, uji kesesuaian dengan metode Chi-Square dan Smirnov-Kolmogorov dengan kala ulang 5 tahun, intensitas hujan dengan metode Mononobe dan debit banjir rancangan dengan metode rasional. Hasil perhitungan diperoleh curah hujan rancangan sebesar 93,086 mm/hari; debit banjir rancangan terbesar 0,729 m3/dt; drainase berwawasan lingkungan menggunakan sumur resapan dengan dimensi 1 meter dengan kedalaman 2 meter; dimensi saluran terkecil sebesar 0.3 m x 0.5 m dan dimensi saluran terbesar 1 m x 1,1 m ; biaya konstruksi sebesar Rp 2,798,810.000,00.

Keywords

berwawasan lingkungan perencanaan ulang sumur resapan

Article Details

References

  1. Ibrahim, H. Bachtiar. 2001. Real dan Estimate Real of Cost. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  2. Kusnaedi. 2007. Sumur Resapan untuk pemukiman perkotaan dan pedesaan. Jakarta: Penebar Swadaya.
  3. Soemarto. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga.
  4. Sunjoto. 1987. Sistem Drainase Air Hujan yang Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta: Teknik UGM.
  5. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.
  6. Yudo, S & Setiyono. 2008. Perencanaan Instalasi Pengolaan Air Limbah Domestik di Rumah Susun Karang Anyar. Jakarta: Jurnal Teknik Lingkungan