Main Article Content
Abstract
Suatu struktur bangunan harus didesain stabil, awet, kuat, serta memenuhi persyaratan displacement dan base shear. Terdapat beberapa sistem yang dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan struktur bangunan mampu-layan, salah satunya ialah penggunaan bresing. Sebagai penelitian akan dilakukan perbandingan sistem struktur bangunan yaitu sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) tanpa bresing dan sistem rangka bresing konsentrik (SRBK). Tinggi gedung yang digunakan ialah 20 lantai dengan ukuran panjang 38 m dan lebar 20 m serta tinggi antar lantai ialah 4 m. Struktur bangunan menggunakan baja dan analisis pemodelan struktur menggunakan program bantu SAP2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SRBK lebih baik dalam menahan beban gempa dan displacement yang terjadi meskipun dimensi kolom dan balok yang digunakan lebih kecil. SRBK memiliki nilai gaya geser sebesar 475,601 Ton dengan displacement yang lebih kecil dibandingkan dengan SRPMK yaitu sebesar 9,4 cm untuk arah X dan 8 cm untuk arah Y. Meskipun hasil analisis Δm kedua sistem telah memenuhi syarat, namun SRBK lebih mampu menahan goyangan dengan hasil analisis Δm lebih kecil dibandingkan dengan SRPMK. Penggunaan profil yang lebih kecil berdampak pula pada berat bangunan yang lebih ringan, sehingga struktrur lebih efektif dalam menahan gempa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bresing dapat mereduksi simpangan lateral dan menahan momen torsi.
Keywords
Article Details
References
- A. Setiawan, Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga, 2008.
- J. Jan, S. R. E. Pandaleke, J. D. Pangouw, and L. K. Khosama, “Perencanaan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Pada Komponen Balok-Kolom dan Sambungan Struktur Baja Gedung BPJN XI,” Jurnal Sipil Statik, vol. 1, no. 10, pp. 653–663, 2013.
- C. Daz, P. Mart, M. Victoria, and O. M. Querin, “Review on the modelling of joint behaviour in steel frames,” Journal of Constructional Steel Research, vol. 67, no. 5. Elsevier Ltd, pp. 741–758, 2011. doi: 10.1016/j.jcsr.2010.12.014.
- R. et al. Amon, Perencanaan Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Arsitek 1. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2000.
- B. S. Nasional, “Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural Badan Standardisasi Nasional,” 2015, [Online]. Available: www.bsn.go.id
- B. S. Nasional, “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain Badan Standardisasi Nasional,” 2013, [Online]. Available: www.bsn.go.id
References
A. Setiawan, Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga, 2008.
J. Jan, S. R. E. Pandaleke, J. D. Pangouw, and L. K. Khosama, “Perencanaan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Pada Komponen Balok-Kolom dan Sambungan Struktur Baja Gedung BPJN XI,” Jurnal Sipil Statik, vol. 1, no. 10, pp. 653–663, 2013.
C. Daz, P. Mart, M. Victoria, and O. M. Querin, “Review on the modelling of joint behaviour in steel frames,” Journal of Constructional Steel Research, vol. 67, no. 5. Elsevier Ltd, pp. 741–758, 2011. doi: 10.1016/j.jcsr.2010.12.014.
R. et al. Amon, Perencanaan Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Arsitek 1. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2000.
B. S. Nasional, “Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural Badan Standardisasi Nasional,” 2015, [Online]. Available: www.bsn.go.id
B. S. Nasional, “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain Badan Standardisasi Nasional,” 2013, [Online]. Available: www.bsn.go.id