Main Article Content

Abstract

Permasalahan banjir dan genangan yang terjadi di Kota Mojokerto perlu mendapat penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan masyarakat khususnya di Jalan Suratan AMD, Ngaglik Gotong Royong, Suratan VI, Kranggan IA, Kranggan V, Raden Wijaya, Jawa, dan Pahlawan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan. Kondisi saluran drainase yang ada di ruas jalan ini sudah tidak bisa berfungsi dengan baik. terlihat dari banyaknya tanggul saluran drainase yang rusak atau hancur dan berserakan menyumbat saluran drainase yang ada. Terlihat juga banyak saluran drainase di jalan ini yang sudah ditumbuhi rumput dan tersumbat oleh sampah sehingga saluran yang ada tidak dapat menampung debit air. Tujuan dari skripsi ini adalah merancang saluran drainase, mengevaluasi aspek hidrolis saluran dan bangunan drainase, dan menghitung biaya konstruksi. Adapun data yang digunakan, antara lain: data curah hujan selama 10 tahun terakhir dari tiga stasiun hujan terdekat, peta elevasi lokasi penelitian, dan harga satuan pekerjaan Kota Mojokerto tahun 2023. Data tersebut diolah menggunakan metode Gumbel Tipe I, uji kesesuaian dengan metode Chi Square dan Smirnov-Kolmogorov dengan kala ulang perencanaan 25 tahun. Software HEC-RAS digunakan untuk menganalisis muka air dimensi saluran eksisting dan saluran yang sudah direncanakan. Dari hasil perhitungan diperoleh curah hujan rancangan sebesar 115,46 mm/hari ; besaran debit pada saluran bervariasi mulai dari 0,1047 m3/detik hingga 1,268 m3/detik ; didapat 9 saluran yang tidak dapat menampung debit limpasan dari 26 saluran yang dianalisis menggunakan software HEC-RAS ; biaya konstruksi sebesar Rp. 6.058.103.000.

Keywords

saluran drainase HEC-RAS biaya konstruksi

Article Details

References

  1. Basuki, Winarsih, I., & Adhyani, N. L. (2009). Analisis Periode Ulang Hujan Maksimum dengan Berbagai Metode.
  2. Brunner, G. W. (2016). HEC-RAS River Analysis System.
  3. Chow, V. Te. (1985). Hidrolika Saluran Terbuka (Open Channel Hydraulics). Erlangga.
  4. Direktorat Jenderal Bina Marga. (2021). Pedoman Desain Drainase Jalan.
  5. Hasmar, H. (2011). Drainase Terapan. UII Press.
  6. Juleha, Rismalinda, & Rahmi, A. (2016). Analisa Metode Intensitas Hujan Pada Stasiun Hujan Rokan IV Koto, Ujung Batu, Dan Tandun Mewakili Ketersediaan Air Di Sungai Rokan.
  7. Krisnayanti, D., Hunggurami, E., & Dhima-Wea, K. (2017). Perencanaan Drainase Kota Seba.
  8. Manalu, E. F. (2014). Kaji Ulang Sistem Drainase Untuk Mengatasi Banjir Genangan Di Perumahan Villa Johor, Kec. Medan Johor.
  9. Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan, (2014).
  10. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, (2016).
  11. Rahmawati, S. (2020). Studi Evaluasi Saluran Drainase Perkotaan Berbasis Ecodrainage di Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang Provinsi Jawa Timur.
  12. Sholi, I., Hadiani, R., & Suryandari, E. (2020). Analisis Kapasitas Drainase Sebagai Upaya Pengendalian Banjir di Kelurahan Sangkrah, Surakarta. 8(2).
  13. Soeparman, & Suparmin. (2002). Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. UGC.
  14. Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Nova.
  15. Sosrodarsono, S., & Takeda, K. (2003). Hidrologi. PT Pradnya Paramita.
  16. Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana.
  17. Sunjoto. (1987). Sistem Drainase Air Hujan yang Berwawasan Lingkungan.
  18. Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset.
  19. Syarifudin, A. (2017). Drainase Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Andi Offset.
  20. Verrina, G. P., Anugrah, D. D., & Sarino. (2013). Analisa Runoff pada Sub Das Lematang Hulu.
  21. Wesli. (2008). Buku Drainase Perkotaan. Graha Ilmu.