Main Article Content

Abstract

Proyek Jalan Tol Serpong - Balaraja "Overpass STA 6+484", bagian "Overpass STA 6+484", dibangun untuk menghubungkan Serpong dengan Balaraja, yang terletak di Kota Tangerang Selatan. Overpass ini merupakan salah satu konstruksi dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja yang sedang berlangsung, yang saat ini telah mencapai 65% selesai. Overpass ini memiliki panjang bentang 36,6 m dan lebar 29,3 m. Data yang dibutuhkan yaitu wawancara, gambar rencana proyek, job safety analysis, bill of quantity, dan HSPK. Penerapan BIM pada aplikasi Infraworks Autodesk bertujuan untuk memudahkan penempatan bangunan fasilitas dengan langsung menempatkan bangunan sesuai kondisi topografi. Naviswork Autodesk digunakan untuk memvisualisasikan kemajuan penjadwalan sesuai rencana. Revit Autodesk digunakan untuk pemodelan 3D guna mendapatkan volume konstruksi. Penerapan BIM yang efektif dan terkontrol akan sangat mempengaruhi hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek. Berdasarkan hasil perencanaan dan perhitungan, struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional. Tata letak lokasi didasarkan pada Travelling Distance (TD) dan Safety Index (SI), sehingga dipilih alternatif 2 dengan nilai TD sebesar 31007,2 dan SI sebesar 530. Metode pelaksanaan overpass untuk pemasangan girder menggunakan metode crawler crane. Pengendalian mutu direncanakan berdasarkan inspeksi dan tes pekerjaan. Perencanaan K3 disusun terdiri atas identifikasi bahaya, penilaian risiko bahaya (HIRADC), perlengkapan dan peralatan penunjang K3, upaya target zero accident, dan program K3. Dalam penyusunan jadwal dengan bantuan Microsoft Project dan Naviswork Autodesk, waktu pelaksanaan proyek adalah 230 hari kalender. Dan dengan bantuan Revit Autodesk, biaya pelaksanaan proyek "Overpass STA 6+484" adalah Rp 14.474.836.000,-.

Keywords

PROJECT PLANNING INFRAWORK AUTODESK NAVISWORKS AUTODESK REVIT AUTODESK OVERPASS

Article Details

References

  1. W. I. Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi, 2005.
  2. D. Kurniawan, S. El Unas, and A. Zacoeb, “OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang Tahap III),” pp. 1–9, 2015.
  3. Jose Kent Charano and F. Lualdi, Jenis-jenis metode operasional yang digunakan untuk pemasangan. 2021.
  4. A. Husen, Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset, 2011.
  5. W. Soviana and H. A. Rani, “Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi,” vol. 8, no. 1, pp. 11–23, 2022.
  6. I. K. Sucita and A. B. Broto, “Identifikasi dan Penanganan Risiko K3 pada Proyek Konstruksi Gedung,” Poli Teknol., vol. 10, no. 1, pp. 83–92, 2011.
  7. Kementerian Pekerjaan umum Dan Perumahan Rakyat, “Modul Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan,” Pelaks. Pekerj. Jemb., vol. 44, no. 1, pp. i–Vi, 2006