Main Article Content
Abstract
Baru-baru ini banyak inovasi dilakukan dalam pembangunan gedung tinggi dengan ketidakberaturan vertikal tingkat lunak berlebihan untuk memenuhi tuntutan fungsional, estetika, dan ekonomi. Tujuan analisis ini adalah untuk mempelajari perilaku seismik struktur yang memiliki ketidakberaturan vertikal tingkat lunak berlebihan pada gedung bertingkat terhadap nilai kekakuan lantai, gaya geser, dan simpangan antar lantai. Analisis ini dilakukan pada struktur beraturan (A0) dan struktur dengan ketidakberaturan vertikal dimana kekakuan tingkat lunak berlebihan diletakkan pada lantai satu (A1), lantai tiga (A2), dan lantai lima (A3). Hasil analisis menunjukkan bahwa kekakuan antar lantai berkurang secara signifikan pada lantai yang memiliki ketidakberaturan vertikal yaitu pada tipe A1 sebesar 65.95% (arah X) dan 60.95% (arah Y), tipe A2 sebesar 56.18% (arah X) dan 48.34% (arah Y), serta tipe A3 sebesar 35.07% (arah X) dan 39.61% (arah Y). Pada gaya geser dasar seismik akibat ketidakberaturan vertikal tidak ada pengaruh yang signifikan, namun pada gaya geser setiap lantai mengalami penurunan meskipun tidak terlalu besar pada lantai yang memiliki ketidakberaturan vertikal dimana pada tipe A1 sebesar 13.18% (arah X) dan 28.84% (arah Y), tipe A2 sebesar 14.30% (arah X) dan 13.54% (arah Y), serta tipe A3 sebesar 52.17% (arah X) dan 32.30% (arah Y). Pada simpangan antar lantai yang terjadi pada lantai akibat ketidakberaturan vertikal mengalami loncatan yang signifikan dimana pada tipe A1 mencapai sebesar 95.43% (arah X) dan 93.70% (arah Y), tipe A2 sebesar 87.55% (arah X) dan 84.72% (arah Y), serta tipe A3 sebesar 84.62% (arah X) dan 86.87% (arah Y).
Keywords
Article Details
References
- Ali, M. M. & Moon, K.S. 2018. Advances in Structural Systems for Tall Buildings: Emerging Developments for Contemporary Urban Giants. Buildings, 8(8), 104: United States.
- BSN, 2019. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
- BSN, 2019. SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
- BSN, 2020. SNI 1727-2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
- Pavani, P.S. & Rao, M.Sai N. 2020. Seismic Evalution of Irregular Structure Using Staad Pro. International Research Journal of Engineering and Technology: India.
- Siajaya, K., Windah, R.S. and Handono, B.D. 2018. Respons Struktur Gedung Bertingkat dengan Variasi Kekakuan Kolom akibat Gempa berdasarkan SNI 03-1726-2012. Jurnal Sipil Statik, 6(6).
References
Ali, M. M. & Moon, K.S. 2018. Advances in Structural Systems for Tall Buildings: Emerging Developments for Contemporary Urban Giants. Buildings, 8(8), 104: United States.
BSN, 2019. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
BSN, 2019. SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
BSN, 2020. SNI 1727-2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Pavani, P.S. & Rao, M.Sai N. 2020. Seismic Evalution of Irregular Structure Using Staad Pro. International Research Journal of Engineering and Technology: India.
Siajaya, K., Windah, R.S. and Handono, B.D. 2018. Respons Struktur Gedung Bertingkat dengan Variasi Kekakuan Kolom akibat Gempa berdasarkan SNI 03-1726-2012. Jurnal Sipil Statik, 6(6).