Main Article Content

Abstract

Pembangunan jaringan irigasi Mrican Kanan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bertujuan meningkatkan fungsi dan pelayanan irigasi bagi petani serta mendorong swasembada pangan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan. Perencanaan yang matang diperlukan untuk memastikan efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan sistem irigasi, sesuai dengan perannya dalam mendukung produktivitas pertanian. Bangunan persilangan, seperti sipon, menjadi komponen penting dalam mengatasi rintangan seperti jalan, sungai, dan jurang. Aliran dalam sipon bersifat tertutup sehingga air mengalir karena tekanan dan trashrack mencegah masuknya sampah atau gangguan lainnya. Dalam konteks ini, teknologi konstruksi terus berkembang, termasuk penggunaan pipa HDPE Spiral yang diusulkan sebagai alternatif pengganti pipa beton. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung debit, dimensi, stabilitas, dan biaya konstruksi pada sipon pipa beton dan HDPE Spiral. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai penggunaan material yang lebih efisien dan berkualitas untuk pembangunan infrastruktur irigasi yang berkelanjutan. Hasil perhitungan debit rencana saluran induk peterongan ruas BPT5-BPT6 adalah 4,152 m3/dt. Sehingga didapatkan dimensi saluran, dengan lebar saluran b = 4,50 m, tinggi muka air h = 1,40 m, diameter sipon yang baru didapat 1,20 m, panjang total sipon diperoleh 36 m, dan sipon direncanakan terdiri dari 2 pipa menggunakan pipa HDPE Spiral. Total kehilangan tinggi energi harus lebih kecil dari perbedaan tinggi energi yang tersedia yaitu 0,200 m, total kehilangan tinggi energi pada sipon yang didapat yaitu 0,168 m. Perencanaan bangunan pelengkap didapatkan bervariasi, dimensi ambang terkecil diperoleh lebar 0,30 m dan dimensi terbesar diperoleh 2,00 m. Diperoleh dimensi pintu sorong terkecil lebar 0,30 m dan dimensi terbesar diperoleh lebar 1,00 m. Stabilitas Sipon terhadap gaya-gaya yang berpengaruh masih dalam kondisi aman dan sesuai syarat-syarat stabilitas bangunan. Sipon menggunakan HDPE Spiral SN2 didapatkan biaya sebesar Rp. 39.468.622.000,00 dan sipon dengan beton sebesar Rp. 39.029.015.000,00. Hasil perhitungan biaya perencanan bangunan sipon pipa HDPE spiral SN2 lebih mahal bila dibandingkan dengan perencanaan sipon pipa beton dengan nilai efisiensi sebesar 0,0111 %.

Keywords

Sipon, HDPE Spiral, alternatif , efisiensi

Article Details

References

  1. Anonim, 2011. Tata Cara Rancangan Sistem Jaringan Perpipaan Air Limbah Terpusat tentang Pedoman Perencanaan. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  2. Direktorat Jenderal Departemen PU, 2013, Standar PerencanaanIrigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama KP – 02, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  3. Direktorat Jenderal Departemen PU, 2013, Standar PerencanaanIrigasi Kriteria Perencanaan Bagian Saluran KP – 03, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  4. Direktorat Jenderal Departemen PU, 2013, Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan KP – 04, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  5. Direktorat Jenderal Departemen PU, 2013, Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier KP– 05, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  6. Joetata et. al. 1997. Irigasi dan Bangunan Air. Penerbit Gunadarma, Jakarta
  7. Mawardi Erman, 2010. Desain Hidraulik Bangunan Irigasi , Alfabeta, Bandung
  8. Peraturan Menteri PUPR, 2022, No. 1 Tahun 2022, Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
  9. Triatmojo Bambang, 2013, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.