Main Article Content

Abstract

Akses penyeberangan di Sungai Brantas yang memisahkan daerah Desa Buntaran (Kabupaten Tulungagung) dan Desa Purwokerto (Kabupaten Blitar) masih menggunakan perahu konvensional dan dinilai tidak aman. Adapun kecelakaan yang terjadi telah menewaskan 3 orang dan menenggelamkan 1 unit mobil. Penelitian ini merencanakan jembatan rangka baja tipe Warren sebagai alternatif akses penyebrangan yang lebih aman dan efisien. Detail perencanaan terdiri dari bangunan atas, pier kolom, dan jembatan. Metode pelaksanaan pekerjaan jembatan meliputi perencanaan struktur menggunakan pendekatan Load and Resistance Factor Design (LRFD) dengan pembebanan jembatan mengacu pada SNI 1725 – 2016 dengan bantuan program Midas Civil 2022. Jembatan sepanjang 100 m direncanakan menjadi dua bentang 50 m dengan lebar 9 m. Hasil penelitian ini adalah gelagar memanjang WF 400x300x12x14, gelagar melintang tengah WF 708x302x15x28, gelagar melintang ujung WF 428x407x30x50, batang atas 1 WF 428x407x20x35, batang atas 2 WF 428x428x30x50, batang bawah WF 428x407x20x35, batang diagonal WF 428x407x20x35, ikatan angin ujung WF 400x300x12x14, ikatan angin tengah WF 200x200x8x12, ikatan angin L 130x130x5. Pelat lantai tebal 250 mm menggunakan beton f’c 30 MPa dengan tulangan lentur menggunakan D16-100 dan tulangan bagi D13-100. Penghubung geser menggunakan diameter 22 dengan jumlah arah melintang 110 buah jarak 150 mm dan jumlah arah memanjang 56 buah jarak 150 mm. Sambungan menggunakan baut diameter 30 mm, 27 mm, 24 mm, 16 mm dengan ketebalan pelat buhul 20 mm. Pilar menggunakan beton f’c 30 MPa dimensi 2200 x 2200 dengan tulangan 94 D36 dan tulangan geser D16 – 200. Lendutan pada jembatan dikategorikan aman dengan menggunakan profil tersebut didapat 0,057 m.

Keywords

Jembatan, Rangka Baja Tipe Warren, Pier kolom, Midas Civil

Article Details

References

  1. American Association of State Highway and Transportation Officials. (2017). LRFD bridge design specifications 8th Edition.
  2. Arifi, E., & Setyowulan, D. (2020). Perencanaan Struktur Baja: Berdasarkan SNI 1729: 2020. Universitas Brawijaya Press.
  3. Badan Standarisasi Nasional. (2005). Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. RSNI T-03-2005.
  4. Badan Standarisasi Nasional. (2016). Pembebanan untuk jembatan. SNI 1725:2016. www.bsn.go.id
  5. Badan Standarisasi Nasional. (2016). Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa. SNI 2883-2016. www.bsn.go.id.
  6. Chen, W. F., & Duan, L. (Eds.). (2014). Bridge Engineering Handbook: Construction and Maintenance. CRC press.
  7. Essen, D., Ambara, R., & Aseanto, R. (2022). Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) Superstructure Design of Warren Truss Bridge with the LRFD Method.3. http://world.journal.or.id/index.php/wjit.
  8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015). Pedoman Perancangan Bantalan Elastomer untuk Perletakan Jembatan. SE No. 10/SE/M/2015
  9. Laksono, F. R., & Irawan, D. (2017). Modifikasi Perencanaan Jembatan Kalibambang Kab. Blitar–Kab. Malang Menggunakan Busur Rangka Baja.
  10. Musthofa, M., Ansyorie, A., Alfin, M., Mustofa, K., Tahtal, M., Sabila, F., & Putri, N. M. (2020). Pemodelan Jembatan Rangka Dengan Kombinasi Tipe Rangka Ditinjau Dari Lendutan Dan Berat Jembatan. Prokons.
  11. Purwanto, H., & Hariadi, G. (2018). Analisis Perbandingan Jembatan Tipe Parker Dan Tipe Warren Dengan Bentang 50 Meter. Jurnal Deformasi, 3(1), 10-18.
  12. Rayagung, A. (2020). Analisis Pembebanan Pada Jembatan Rangka Baja Dengan Menggunakan RSNI T-02-2005 Dan SNI 1726: 2016 (Doctoral dissertation, Univesitas Komputer Indonesia).
  13. Sugara, Y. A. (2022). Perencanaan Jembatan Rangka Baja Tipe Warren Truss Di Kota Padang. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, 2(1), 43-44.
  14. Yatnikasari, S., Asnan, M. N., & Liana, U. W. M. (2021). Alternatif Perencanaan Jembatan Rangka Baja Dengan Menggunakan Metode LRFD Di Jembatan Gelatik Kota Samarinda. Rang Teknik Journal, 4(2), 282-294.