Main Article Content

Abstract

Penyebab utama dari kecelakaan kerja adalah masih kurangnya kesadaran dari pihak tenaga kerja mengenai keselamatan kerja dengan  mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), kurang disiplin, tidak mematuhi arahan, dari manajer. Analisis SMK3 yang dilakukan oleh peneliti di proyek ini dikarenakan yaitu, masa kekosongan HSE selama 2 bulan sehingga dalam masa itu tidak ada pengawas K3 di lapangan yang mengakibatkan banyak pekerja yang mengabaikan APD saat bekerja di lapangan. Tujuan Skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan SMK3, manajemen risiko, hambatan yang dihadapi dan memberikan solusi/tindakan, serta kebutuhan biaya K3 pada Proyek Rehabilitasi Pasar Jongke Kota Surakarta. Studi ini menggunakan metode survei dengan pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner kepada 67 orang. Analisis dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 23.0 untuk uji validitas dan reliabilitas. Perhitungan bobot dalam menentukan Indeks Kepentingan Relatif (IKR) yaitu untuk mengetahui penerapan dan perbaikan sistem yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, Penerapan SMK3 di Proyek Rehabilitasi Pasar Jongke Kota Surakarta sudah diterapkan dengan sangat baik. Manajemen Risiko pada Proyek Rehabilitasi Pasar Jongke, Kota Surakarta telah berhasil dilaksanakan dengan sangat baik dan dapat disimpulkan bahwa proyek ini diklasifikasikan sebagai kategori tingkat kecelakaan sedang (medium accident). Terdapat 8 hambatan dalam penerapan SMK3 serta solusi dan tindakan untuk meminimalisir kecelakaan kerja di proyek konstruksi. Kebutuhan biaya K3 di Proyek Rehabilitasi Pasar Jongke Kota Surakarta yaitu sebesar Rp1.037.887.185,00 atau setara dengan 0,757% dari total biaya proyek konstruksi.

Keywords

Penerapan Kuesioner SMK3 Pasar Jongke

Article Details

References

Read More