Main Article Content

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang banyak melakukan pembangunan jalan, di Indonesia sendiri jenis lapis aspal beton merupakan lapisan yang mudah di temukan. Laston tersusun dari agregat kasar, agregat halus, filler, Aspal, dan bahan tambahan lainnya. Pasir sebagai salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia belum di manfaatkan secara maksimal, salah satunya adalah pasir besi yang mengandung banyak mineral didalamnya. Inovasi ini menggunakan Pasir besi sebagai substitusi agregat halus dalam campuran aspal (AC-BC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) sifat fisik agregat kasar, agregat halus, dan aspal, (2) kadar aspal tanpa subsitusi pasir besi yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, (3) pengaruh pasir besi pada variasi 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% sebagai substitusi agregat halus pada saringan 0,300 mm dalam campuran laston AC-BC, dan (4) rencana anggaran biaya untuk membuat laston AC-BC dengan Subsitusi pasir besi. Pada penelitian ini menggunan acuan Bina Marga 2018 (Revisi 3) dan modul pengujian bahan dari Politeknik Negeri Malang. Sebelum membuat benda uji perlu dilakukan uji fisik untuk mengetahui apakah bahan penyusun sudah memenuhi ketentuan. Pembuatan benda uji normal untuk menentukan KAO di buat menggunkan 2 sampel setiap variasi sehingga didapatkan nilai 5,3%. Pembuatan benda uji dengan subsitusi pasir besi menggunakan 3 sampel. Pada karakteristik Marshall didapatkan nilai-nilai parameter terbaik dengan nilai yang didapatkan sebagai berikut untuk Stabilitas = 1289,93 kg, Flow = 2,15 mm, VMA = 14,96%, VFA = 92,00%, dan MQ = 588,98 kg/mm Variasi 50% menjadi variasi pasir besi yang baik untuk di gunakan sebagai laston AC-BC dikarenakan lapisan AC-BC membutuhkan nilai Stabilitas yang tinggi. Anggaran biaya untuk subsitusi pasir besi 50% yang didapatkan Rp. 1,681,098.45.

Keywords

pasir besi pemanfaatan laston AC-BC agregat Halus pengujian marshall

Article Details

References

Read More