Main Article Content

Abstract

Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung di Jalan Tol Cipularang KM 71 terletak di Kawasan Kota Bukit Indah Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Pada kondisi eksisting proyek ini menggunakan jenis fondasi tiang bor. Hasil pengamatan pelaksanaan di lapangan terdapat beberapa kendala antara lain terjadinya kelongsoran pada lubang tiang dan adanya faktor air hujan yang dapat mempengaruhi mutu beton. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan analisis tentang penggantian jenis fondasi eksisting tiang bor menjadi tiang pancang, dengan tujuan untuk mendapatkan desain rencana fondasi yang lebih efisien dan ekonomis. Analisis pembebanan dilakukan dengan alat bantu sotfware StaadPro V8i. Metode perhitungan daya dukung tiang menggunakan rumus dari Mayerhoff yang mengacu pada data SPT. Hasil analisis pembebanan struktur di bagian abutment sebesar 22324,5 kN dan dibagian pilar sebesar 48448,23 kN. Diameter fondasi yang paling efektif digunakan berdasarkan daya dukung, penurunan dan biayanya pada abutment adalah Ø 1,2 m dan pada pilar adalah Ø 1 m. Hasil daya dukung fondasi pada abutment dengan Ø1,2 m sebesar 24809,236 kN dengan penurunan fondasi 6,57 cm dan biaya sejumlah Rp 966.735.315,75; sedangkan daya dukung pada pilar dengan Ø1 m sebesar 50617,160 kN dengan penurunan fondasi 9,01 cm dan biaya sejumlah Rp 1.716.648.467,54. Metode pelaksanaan yang dipilih adalah pemanfaatan alat berat Hydraulic Jack In pada saat proses pemancangan dengan pertimbangan faktor keamanan dan kebisingan.

Keywords

Jembatan Abutment Pilar fondasi tiang pancang SPT

Article Details

References

  1. Direktorat Jenderal Bina Marga, “SNI 1725:2016 Pembebanan untuk Jembatan,” Badan Standarisasi Nasional., pp. 1–67, 2016.
  2. SNI 2833:2016 “Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa SNI 2833.” Badan Standardisasi Nasional Indonesia, pp. 1–70, 2016.
  3. B. M. DAS, Principles Of Foundation Engineering. Boston: Cengange Learning, 2017.
  4. R. S. Warman, “Kumpulan Korelasi Parameter Geoteknik Dan Pondasi.” pp. 1–94, 2019.
  5. SNI 8460:2017, “Persyaratan Perancangan Geoteknik,” Badan Standarisasi Nasional. Indonesia., vol. 8460, pp. 1–323, 2017.