Main Article Content

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana alam yang umum terjadi hampir diseluruh dunia. Jenis bencana ini umumnya diakibatkan adanya pergerakan lapisan tanah yang disebabkan banyak faktor, salah satunya gesekan antar lempeng benua. Performance Based Seismic Design (PBSD) merupakan konsep dasar perencanaan struktur gedung tahan gempa yang didesain dengan level kerusakan. Dengan kata lain, struktur yang dirancang pasti akan mengalami kerusakan saat terjadi gempa. Konsep PBSD dinilai sebagai metode yang paling efektif dalam menanggulangi fenomena kehancuran struktur bangunan saat terjadi bencana gempa dan struktur dapat dikatakan lebih ekonomis dan lebih bersifat daktail sehingga kegagalan struktur dapat diminimalisir sekecil mungkin. Konsep PBSD yang akan diterapkan pada Gedung 4 lantai di kota Malang. Gedung akan dimodifikasi pada geometri strukturnya bertujuan mencegah rotasi pada struktur tersebut. Fungsi bangunan sebagai sekolah maka merujuk pada SNI 1726:2019 menentukan bahwa fungsi bangunan mempengaruhi tingkat risiko gempa yang terjadi dan sekolah termasuk tingkat risiko tertinggi, sebagai tambahan gempa juga diskalakan dengan gempa dinamis, sebelumnya struktur hanya dipertimbangkan hingga gempa statis. Tujuan dari skripsi ini adalah mengetahui permodelan 3D dalam mempertimbangkan kelakuan struktur, kekakuan struktur, metode CQC atau SRSS pada gaya gempa dinamik, pengecekan partisipasi massa dan pengecekan simpangan antar tingkat akibat beban gempa dan beban lainnya. Mengetahui gaya-gaya dalam yang didapat dari software setelah dikatakan aman dari pembebanan dan mendesain elemen struktur dengan acuan Ru    x Rn untuk mendapatkan dimensi yang digunakan pada struktur atas dan bawah. Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : Dimensi B1 30/60 cm dan Tie beam dengan tulangan tarik 4D19 dan tulangan tekan 3D19. B2 25/30 cm dengan tulangan tarik 3D19 dan tulangan tekan 2D19. B3 30/40 cm dengan tulangan tarik 3D19 dan tulangan tekan 2D19. Pelat lantai tebal 125 mm dengan tulangan lentur arah x dan y 10 – 150 mm, pada tulangan susut arah x dan y 8 – 150 mm. Pelat atap tebal 100 mm dengan tulangan lentur arah x 8 – 150 mm, tulangan lentur arah y 8 – 100 mm,  pada tulangan susut arah x dan y 6 – 150 mm. Pelat tangga tebal 150 mm dengan tulangan lentur arah x 10 – 200 mm dan tulangan lentur arah y 10 – 250 mm. K1 dengan tulangan 12D19. Pilecap tebal 500 mm dengan tulangan lentur atas arah x dan y D10 – 100 mm dan tulangan lentur bawah arah x dan y D16 – 100 mm. Tiang Borepile dengan dimensi 40 cm dengan jumlah tulangan 6D13. Struktur atas dikatakan translasi pada kedua arah sesuai SNI 1726:2019 pasal 7.7.3, kekakuan dan kelakukan sesuai peraturan SNI 1726:2019 dan Simpangan antar tingkat 56,25 mm (Simpangan Izin) > 27,9 mm (Simpangan terbesar terjadi) maka dikatakan aman.

Article Details

References

Read More