Main Article Content

Abstract

Beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat jenis tidak lebih dari 1900 kg/m3 (SNI-03-2847-2002). Tujuan dari skripsi ini adalah meneliti pengaruh pemanfaatan limbah abu alumunium untuk subtitusi agregat halus dengan variasi faktor air semen 0,40, 0,50 dan 0,60 ditinjau dari kuat tekan beton, daya absorbsi dan biaya produksi pembuatan beton ringan dengan subtitusi agregat halus menggunakan limbah abu alumunium dibanding dengan beton ringan tanpa campuran. pencampuran butiran abu limbah sebagai material subtitusi pasir dalam beton sebesar 10% dan variasi faktor air semen 0,40, 0,50 dan 0,60, mengidentifikasi sifat fisik abu limbah alumunium, sifat fisik agregat, performa beton keras meliputi kuat tekan beton dan absorbsi. Pengujian performa beton keras dilakukan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Benda uji untuk FAS 0,4 berjumlah 15 buah, untuk FAS 0,5 berjumlah 15 buah dan untuk FAS 0,6 berjumlah 15 buah dengan total benda uji 45 buah. Hasil penelitian sebagai berikut : performa beton dengan campuran abu alumunium sebesar 10% pada faktor air semen 0,4 menghasilkan nilai tekan beton 3,83 MPa dengan berat 1553 kg/m3. Kuat tekan yang didapat tidak memenuhi kuat tekan target 17,24 MPa dan biaya yang digunakan untuk membuat 1 m3 beton dengan campuran lebih murah Rp. 22.930,05 dari beton tanpa limbah. Berdasarkan analisa yang digunakan, maka pemakaian abu limbah alumunium diperlukan metode yang lain pada saat pembuatan mix desain dan pemakaian agregat ringan perlu dilakukan kajian terlebih dahulu supaya target kuat tekan beton sesuai yang direncanakan dan campuran abu limbah alumunium lebih disarankan untuk beton nonstruktural atau bahan campuran beton ringan.

Keywords

beton ringan, abu limbah alumunium, kuat tekan, absorbsi, biaya

Article Details

References

  1. ASTM International, 2018. Standard test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens. ASTM C39/C39M-18 West Conshohocken: ASTM.
  2. ASTM C.136 - 06, 2002, Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates, West Conshohocken: ASTM.
  3. ASTM C 29/C 29M-97(2003), Test method for Bulk dendity (“unit weight”) and voids in aggregate. West Conshohocken: ASTM.
  4. British Standard. 1992. Spesification for Agregate from Natural Sources for Concrete. BS 882:1992. Chiswick High Road London, London.
  5. Bachtiar. Ibrahim. 2008. Cara Cepat Menghitung Biaya Membangun Rumah Gatut Susanta. Bumi Aksara. Griya Kreas.
  6. Dinas Lingkungan Hidup Jombang, 2019. Laporan Hasil Pengujian. Pt Sky Pacific Indonesia, Bogor.
  7. Gusti, G. K. 2018. Pengaruh abu limbah sisa industri cor alumunium sebagai subtitusi pasir pada beton normal ditinjau dari peforma beton segar dan beton keras. Politeknik Negeri Malang.
  8. Mulyono, Tri. 2003. Teknologi Beton. ANDI. Yogyakarta.
  9. Mulyono, Tri. 2005. Teknologi Beton. ANDI. Yogyakarta.
  10. Nevile, A., & Brooks, J.(2003). Concrete Technology. New York: Jhon willey & Sons.
  11. Nursyafril dkk, 2012. Jurnal. Pemanfaatan Abu Limbah Pembakaran Barang Mengandung Alumunium Untuk Bahan Campuran Mortar. Politeknik Negeri Bandung.
  12. Sugiyanto, dkk. 2000. Bahan Bangunan I (Buku Ajar). Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Bandar Lampung
  13. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Bandung.
  14. SNI 2816:2014-2014. Metode Uji Bahan Organik Dalam Agregat Halus Untuk Beton. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
  15. SNI 03-2834-2000. Tata cara pencampuran beton normal. Penerbit Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
  16. SNI 1970-2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standardisasi Nasional. Bandung.
  17. SNI 03-3449-2002, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan. Badan Standardisasi Nasional. Bandung.
  18. SNI 1974:2011, Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Badan Standardisasi Nasional. Bandung.
  19. SNI 03-2461-2002, Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Struktural. Badan Standardisasi Nasional. Bandung.
  20. SNI 03-6433-2000, Tata Cara Perhitungan Pengujian Penyerapan Air (Absorbsi). Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
  21. Tjokrodimuljo, K. 2012. Teknologi Beton. KMTS FT UGM. Yogyakarta.
  22. Tjokrodimuljo, K. 1996, Teknologi Beton, Bahan Ajar. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.
  23. Tjokrodimuljo, K. 2007. Teknologi Beton. Biro penerbit: Yogyakarta