Main Article Content
Abstract
Terdapat dua simpang yang berdekatan pada ruas Jalan Raden Panji Suroso. Hal tersebut membuat banyak kendaraan harus berhenti pada setiap simpang, sehingga membuat tingkat pelayanan simpang menurun dan juga berakibat bertambahnya biaya operasional kendaraan. Maka dari itu diperlukannya koordinasi sinyal antar simpang dengan tujuan membuat tingkat kinerja pada kedua persimpangan menjadi lebih baik dan mendapatkan biaya operasional kendaraan yang lebih efisien.
Data yang digunakan dalam perhitungan mencakup kondisi geometrik setiap simpang dan data kapasitas simpang pada jam puncak. Data tersebut selanjutnya diolah menggunakan metode perhitungan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Koordinasi sinyal membuat kendaraan yang melewati kedua simpang tidak perlu lagi berhenti pada setiap simpang. Meningkatkan kinerja simpang dengan nilai derajat kejenuhan 0,813 dari 0,814; panjang antrian 79,222m dari 132m; tundaan 39,919 detik dari 377,855 detik dan meningkatkan indeks tingkat pelayanan dari F menjadi D; selain itu koordinasi ini dapat mengurangi biaya operasi kendaraan hingga Rp. 2.850.274/1000 km untuk kendaraan golongan I, Rp. 4.236.430/1000 km untuk kendaraan golongan IIA, dan Rp. 5.385.889/1000 km untuk kendaraan golongan IIB.
Keywords
Article Details
References
- Ariyadi, P.R. (2015). “Analisa Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi Kasus Jl. J. Ahmad Yani – Jl. L.A. Adi Sucipto)”.
- Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). “Manual Kapasitas Jalan Indonesia”. Jakarta.
- AASHTO, (2001). “A Policy on Geometric Design of Highwways and Streets, fourth edition, Washington D.C.”
- Hobbs, F. D. (1995). “Perencanaan dan Teknik Lalu-lintas, Edisi kedua.”
- James, H. Banks. (2002). “Introduction to Transportation Engineering, second edition.”
- Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.(1991). “Pedoman Sistem Pengendalian Lalu-lintas Terpusat No.AJ401/1/7/1991.”
- Khisty, C.J. dan Lall, B. K. (2003). “Dasar-dasar Rekayas Transportasi Jilid 1.”
- Khisty, C.J. dan Lall, B. K. (2003). “Dasar-dasar Rekayas Transportasi Jilid 2”,
- McShane, W. R dan Roess, R. P. (1990). “Traffic Engineering.”
- Kusmawardhana Nurelasari. (2008.) “Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jl. A. Yani – Jl. Borobudur Kota Malang).”
- Emal Z. M. (2010.) “Analisa dan Koordinasi Sinyal antar Simpang pada Ruas Jalan Diponegoro Surabaya.”
- Chitra, A.S. (2008.) “Analisa Koordinasi Sinyal antar Simpang (Studi Kasus pada Simpang Jl. Merdeka – Jl. RE. Martadinata dan Jl. Merdeka – Jl. Aceh Kota Bandung).”
- Zega Meiman, 2013. “Analisa Koordinasi Sinyal antar Simpang (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongosidi).”
References
Ariyadi, P.R. (2015). “Analisa Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi Kasus Jl. J. Ahmad Yani – Jl. L.A. Adi Sucipto)”.
Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). “Manual Kapasitas Jalan Indonesia”. Jakarta.
AASHTO, (2001). “A Policy on Geometric Design of Highwways and Streets, fourth edition, Washington D.C.”
Hobbs, F. D. (1995). “Perencanaan dan Teknik Lalu-lintas, Edisi kedua.”
James, H. Banks. (2002). “Introduction to Transportation Engineering, second edition.”
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.(1991). “Pedoman Sistem Pengendalian Lalu-lintas Terpusat No.AJ401/1/7/1991.”
Khisty, C.J. dan Lall, B. K. (2003). “Dasar-dasar Rekayas Transportasi Jilid 1.”
Khisty, C.J. dan Lall, B. K. (2003). “Dasar-dasar Rekayas Transportasi Jilid 2”,
McShane, W. R dan Roess, R. P. (1990). “Traffic Engineering.”
Kusmawardhana Nurelasari. (2008.) “Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jl. A. Yani – Jl. Borobudur Kota Malang).”
Emal Z. M. (2010.) “Analisa dan Koordinasi Sinyal antar Simpang pada Ruas Jalan Diponegoro Surabaya.”
Chitra, A.S. (2008.) “Analisa Koordinasi Sinyal antar Simpang (Studi Kasus pada Simpang Jl. Merdeka – Jl. RE. Martadinata dan Jl. Merdeka – Jl. Aceh Kota Bandung).”
Zega Meiman, 2013. “Analisa Koordinasi Sinyal antar Simpang (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongosidi).”