Main Article Content

Abstract

Pada Jalan Simpang Bandulan Barat – Jalan Brigjend Katamso Kota Malang sering mengalami genangan saat musim hujan. Terjadinya banjir disebabkan oleh kapasitas saluran drainase yang sudah tidak cukup untuk menampung debit limpasan air hujan, perencanaan drainase yang tidak tepat, terdapat sampah pada saluran drainase, banyaknya limbah dari rumah tangga dan industri serta banyaknya saluran drainase tertutup karena dibuat untuk parkiran serta halaman rumah masyarakat. Dari kondisi tersebut maka dilakukan perencanaan ulang drainase. Perencanaan ini dibuat untuk merencanakan ulang dimensi saluran drainase dan menghitung kebutuhan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), serta menghitung RAB. Hasil dari perhitungan dimensi saluran yang direncanakan berbentuk trapesium dan persegi dengan dimensi terbesar trapesium memiliki lebar 1,19 m, lebar bawah 0,8 m dan tinggi 1,09 m. sedangkan dimensi tebesar persegi memiliki lebar 1,4 m dan tinggi 1,4 m. Hasil dari perhitungan kebutuhan IPAL yaitu membutuhkan 4 IPAL dengan kapasitas yang berbeda yaitu, IPAL 1 dengan kapasitas 4 m3, IPAL 2 dengan kapasitas 12 m3, IPAL 3 dengan kapasitas 3 m3, IPAL 2 dengan kapasitas 2 m3. Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan ulang saluran drainase maka dapat disimpulkan besarnya biaya perencanaan ulang drainase dan IPAL adalah Rp 6.473.335,422.

Keywords

Drainase, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Rencana Anggaran Biaya

Article Details

References

  1. Chow, V.T. 1985. Hidraulika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga
  2. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kota Malang. Data Curah Hujan Tahun 2009 – 2018 Stasiun Sukun, Stasiun Dau dan Stasiun Wagir
  3. Rosyidie, Arief. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol.24. No.3, Desember 2013
  4. Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Yogyakarta: Andi Press
  5. SK SNI T-15-1991-03 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung