Main Article Content
Abstract
Dalam pelaksanaannya sebagian besar kontraktor menggunakan bekisting konvensional yang membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dengan metode bekisting sistem semi konvensional yang merupakan kombinasi material multipleks dan hollow. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kekuatan bekisting setengah sistem, implementasinya, dan biaya operasional proyek 1 hingga 9 lantai dengan luas total 5.708.255m2. Data yang digunakan meliputi gambar toko dan harga satuan kerja Kota Surabaya 2018. Microsoft Excel 2016 untuk perhitungan dan Microsoft Project 2016 untuk penjadwalan. Hasil perhitungan menghasilkan bekisting semikonvensional dengan menggunakan bekisting kayu dan baja hollow balok dan pelat dengan waktu kerja 161 hari kerja Rp. 2.790.745.668,86.
Keywords
Article Details
References
- Ervianto, I. W., (2006), “Eksplorasi Teknologi Dalam Proyek Konstruksi.” ANDI Offset, Yogyakarta
- Harga Satuan Pokok Kegiatan (2018) Kota Surabaya.
- Mardal, M., (2008), “Optimalisasi Waktu dan Biaya Pekerjaan Bekisting untuk Gedung Bertingkat dengan Sistem Zoning (Studi Kasus: Proyek Shangri-la Hotel Condominium Jakarta.)”. Skripsi, Fakultas Teknik Sipil Indonseia, Depok.
- Nashir, A., (2010), “Optimalisasi Waktu dan Biaya Pekerjaan Beksiting Melalui Sistem Siklus Pemakaian dan Sistem Zoning Pada Gedung Bertingkat (Studi Kasus : Proyek Universitas Gadjah Mada Kampus Jakarta)”. Skripsi, Fakultas Teknik Sipil Indonseia, Depok.
- Nawy, E. G., (1997), “Concrete Construction Engineering Handbook.” CRC Press Bocaraton, New York.
- NI-5 PKKI (1961), “Peraturan Konstriksi Kayu Indonesia”
- Sastraatmadja, S. A., (1984), “Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan”
- SNI 0068:2007, “Pipa Baja Karbon Untuk Konstruksi Umum”
- Suharto, I., (1997), “Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional”. Erlangga, Jakarta.
- Suripto, (2000),” Petunjuk Praktek Kerja Acuan dan Perancah I”. Politeknik Negeri Jakarta, Depok.
- Trijeti, T., (2000),” Studi Perbandingan Bekisting Konvensional Dengan PCH (Perth Construction Hire)”. Jurnal Konstruksia.
- Wigbout, F., (1987), “Bekisting (Kotak Cetak)”. Erlangga, Jakarta.
References
Ervianto, I. W., (2006), “Eksplorasi Teknologi Dalam Proyek Konstruksi.” ANDI Offset, Yogyakarta
Harga Satuan Pokok Kegiatan (2018) Kota Surabaya.
Mardal, M., (2008), “Optimalisasi Waktu dan Biaya Pekerjaan Bekisting untuk Gedung Bertingkat dengan Sistem Zoning (Studi Kasus: Proyek Shangri-la Hotel Condominium Jakarta.)”. Skripsi, Fakultas Teknik Sipil Indonseia, Depok.
Nashir, A., (2010), “Optimalisasi Waktu dan Biaya Pekerjaan Beksiting Melalui Sistem Siklus Pemakaian dan Sistem Zoning Pada Gedung Bertingkat (Studi Kasus : Proyek Universitas Gadjah Mada Kampus Jakarta)”. Skripsi, Fakultas Teknik Sipil Indonseia, Depok.
Nawy, E. G., (1997), “Concrete Construction Engineering Handbook.” CRC Press Bocaraton, New York.
NI-5 PKKI (1961), “Peraturan Konstriksi Kayu Indonesia”
Sastraatmadja, S. A., (1984), “Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan”
SNI 0068:2007, “Pipa Baja Karbon Untuk Konstruksi Umum”
Suharto, I., (1997), “Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional”. Erlangga, Jakarta.
Suripto, (2000),” Petunjuk Praktek Kerja Acuan dan Perancah I”. Politeknik Negeri Jakarta, Depok.
Trijeti, T., (2000),” Studi Perbandingan Bekisting Konvensional Dengan PCH (Perth Construction Hire)”. Jurnal Konstruksia.
Wigbout, F., (1987), “Bekisting (Kotak Cetak)”. Erlangga, Jakarta.