Main Article Content

Abstract

Drainase jalan diperlukan agar tidak terjadi genangan air seperti pada Jalan Sempalwadak – Krebet Senggrong Kabupaten Malang. Genangan terjadi akibat pembangunan saluran drainase yang tidak merata sehingga jalan menjadi rusak dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Saluran drainase yang ada tidak dapat menampung besarnya limpasan air hujan. Tujuan dari skripsi ini adalah merancang saluran drainase dan drainase berwawasan lingkungan, mengevaluasi aspek hidrolis saluran dan bangunan drainase, menghitung biaya konstruksi, dan merencanakan penjadwalan. Data yang dibutuhkan yaitu peta topografi, data curah hujan dari 3 stasiun terdekat: Blambangan, Bululawang, dan Tangkilsari tahun 2010 sampai 2019, dan harga satuan pokok pekerjaan Kabupaten Malang tahun 2020. Data tersebut diolah dengan menggunakan metode Gumbel I, uji kesesuaian dengan metode Chi-Square dan Smirnov-Kolmogorov dengan kala ulang 10 tahun, intensitas hujan dengan metode Mononobe dan debit banjir rancangan dengan metode rasional. Hasil perhitungan diperoleh curah hujan rancangan sebesar 109,63 mm/hari; debit banjir rancangan sebesar 3,0807 m3/dt; drainase berwawasan lingkungan menggunakan sumur resapan dengan dimensi 0,7 meter dengan kedalaman 1,8 meter; dimensi saluran sebesar 1 m x 1,2 m; biaya konstruksi sebesar Rp. 7.797.328.046,09; durasi pembangunan 90 hari.

Keywords

Saluran Drainase, Sumur Resapan, Rencana Anggaran Biaya

Article Details

References

  1. Kamiana, I. M. (2011). Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu, Yogyakarta.
  2. M. B. Fahmi, E. Noerhayati, A. Rachmawati, “Model Sumur Resapan dengan Peresapan Dasar Rata di Desa Sukolilo
  3. Kecamatan Jabung Kabupaten Malang,” Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Malang, vol 6, no. 1, p. 38, Feb. 2018.
  4. Moduto, (1998). Desain Drainase Perkotaan Volume 1, Departemen Teknik Lingkungan ITB, Bandung.
  5. Soemarto, C. D., Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga, 1999.
  6. Suripin, M. (2004). Eng, Dr. ir.”. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan”. ANDI, Yogyakarta.