Main Article Content

Abstract

Bandar Udara Abdulrachman Saleh merupakan Bandar Udara Komersil di Kabupaten Malang yang memiliki peranan penting dalam menunjang sektor bisnis di Malang. Seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang disetiap tahunnya yang berakibat dengan semakin besarnya kapasitas pesawat untuk menampung jumlah penumpang yang ada. Hal ini berakibat dengan kebutuhan perpanjangan landasan pacu untuk memenuhi kebutuhan pesawat besar untuk mendarat dan terbang. Dalam pelaksanaan pembangunan, metode yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan landasan pacu adalah metode CBR (California Bearing Ratio) yang dibandingkan dengan metode FAA (Federal Aviation Administration). Tujuan penelitian ini untuk membandingkan hasil perencanaan menggunakan CBR dan FAA dalam pembangunan perpanjangan landasan pacu Abdulrachman Saleh sepanjang 750 m. Batasan penelitian ini didasarkan pada tebal perkerasan, biaya, dan waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Analisa perbandingan dilaksanakan dengan memperhitungkan beban pesawat rencana Boeing 737-900ER, membandingkan tebal perkerasan yang telah ditentukan oleh metode CBR dan FAA diikuti dengan perhitungan Bill of Quantity, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Rencana Anggaran Pelaksanaan, dan penjadwalan waktu kerja. Hasil analisa pada pembangunan perpanjangan landasan pacu yang sama berdasarkan metode CBR ditemukan bahwa tebal perkerasan 94 cm membutuhkan biaya sebesar Rp. 58.884.759.000,00 dan waktu pelaksanaan selama214 hari. Sedangkan dengan menggunakan metode FAA didapat tebal perkerasan sebesar 84 cm dengan biaya sebesar Rp. 56.342.624.000,00 Dan waktu pelaksanaan selama 208 hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode FAA Lebih efisien 10.64% dalam tebal perkerasan, 4.32% dalam biaya pelaksanaan, dan 2.81% dalam waktu pelaksanaan.

Keywords

landasan pacu, metode perkerasan, CBR, FAA

Article Details

Author Biography

Muhamad Fajar Subkhan, POLITEKNIK NEGERI MALANG

Bandar Udara Abdulrachman Saleh merupakan Bandar Udara Komersil di Kabupaten Malang yang memiliki peranan penting dalam menunjang sektor bisnis di Malang. Seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang disetiap tahunnya yang berakibat dengan semakin besarnya kapasitas pesawat untuk menampung jumlah penumpang yang ada. Hal ini berakibat dengan kebutuhan perpanjangan landasan pacu untuk memenuhi kebutuhan pesawat besar untuk mendarat dan terbang. Dalam pelaksanaan pembangunan, metode yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan landasan pacu adalah metode CBR (California Bearing Ratio) yang dibandingkan dengan metode FAA (Federal Aviation Administration). Tujuan penelitian ini untuk membandingkan hasil perencanaan menggunakan CBR dan FAA dalam pembangunan perpanjangan landasan pacu Abdulrachman Saleh sepanjang 750 m. Batasan penelitian ini didasarkan pada tebal perkerasan, biaya, dan waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Analisa perbandingan dilaksanakan dengan memperhitungkan beban pesawat rencana Boeing 737-900ER, membandingkan tebal perkerasan yang telah ditentukan oleh metode CBR dan FAA diikuti dengan perhitungan Bill of Quantity, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Rencana Anggaran Pelaksanaan, dan penjadwalan waktu kerja. Hasil analisa pada pembangunan perpanjangan landasan pacu yang sama berdasarkan metode CBR ditemukan bahwa tebal perkerasan 94 cm membutuhkan biaya sebesar Rp. 58.884.759.000,00 dan waktu pelaksanaan selama214 hari. Sedangkan dengan menggunakan metode FAA didapat tebal perkerasan sebesar 84 cm dengan biaya sebesar Rp. 56.342.624.000,00 Dan waktu pelaksanaan selama 208 hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode FAA Lebih efisien 10.64% dalam tebal perkerasan, 4.32% dalam biaya pelaksanaan, dan 2.81% dalam waktu pelaksanaan.

References

  1. Adisasmita, H. Raharjo. “Analisis Kebutuhan Transportasi Makassar,” Graha Ilmu, 2014.
  2. Basuki, H. “Merancang Dan Merencana Lapangan Terbang Bandung,” PT. Alumni, 1985.
  3. Departemen Pekerjaan Umum, “Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya Jakarta,” Yayasan Badan Penerbit PU, 1987.
  4. Dipohusodo, Istimawan. Manajemen Proyek dan Konstruksi, Jilid 1. Yogyakarta : Kanisius, 1996.
  5. Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, jilid 2 edisi ketiga, Jakarta: Erlangga, 1993.