Main Article Content
Abstract
Drainase merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan masyarakat yang nyaman dan aman. Banjir di Kabupaten Ponorogo sering terjadi di 3 desa, Banyudono, Tamanarum, dan Mangkujayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir di daerah tersebut dengan redesign saluran yang direkomendasikan. Curah hujan rencana dengan kala ulang 5 tahun sebesar 96.468 mm/hari diperoleh dari Log Pearson Tipe III. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada 60 saluran dengan periode ulang 5 tahun yang memerlukan desain ulang. Dimensi saluran yang direkomendasikan adalah saluran U-ditch beton dan saluran pasangan batu. Saluran terkecil adalah 17 cm lebar dan 8 cm kedalaman. Saluran terbesar adalah 300 cm lebar dan 220 cm kedalaman. Biaya yang dibutuhkan untuk redesain drainase ini adalah Rp 15.058.112.000.
Keywords
Article Details
References
- Qomariyah, S., Saido, A. P., & Dhianarto, B. (2007). Kajian Genangan Banjir Saluran Drainase Dengan Bantuan Sistim Informasi Geografi (Studi Kasus: Kali Jenes, Surakarta). Media Teknik Sipil, 7(1), 57-62.
- Arifin, D. (2019). STUDI ANALISA KAPASITAS DRAINASE TERHADAP BANJIR DI JALAN ANGGANA KOTA SAMARINDA. KURVA S JURNAL MAHASISWA, 1(1), 43-55.
- Nurhamidin, A. E., Jasin, M. I., & Halim, F. (2015). Analisis Sistem Drainase Kota Tondano (Studi Kasus Kompleks Kantor Bupati Minahasa). Jurnal Sipil Statik, 3(9).
- Hasmar, H. H. (2012). Drainasi Terapan. Uiipress.
- Wismarini, T. D., & Ningsih, D. H. U. (2010). Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi dalam Membantu Pengambilan Keputusan bagi Penanganan Banjir. Dinamik, 15(1).
- Suripin, M. Eng. 2003. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Semarang.SCHEDULE, P. E. A. B. D. Kata kunci: RAB, BOW, SNI, perbedaan, metode, perencanaan gedung.
- Suryaman, H. (2013). Evaluasi Sistem Drainase Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 2(1/JKPTB/13).
References
Qomariyah, S., Saido, A. P., & Dhianarto, B. (2007). Kajian Genangan Banjir Saluran Drainase Dengan Bantuan Sistim Informasi Geografi (Studi Kasus: Kali Jenes, Surakarta). Media Teknik Sipil, 7(1), 57-62.
Arifin, D. (2019). STUDI ANALISA KAPASITAS DRAINASE TERHADAP BANJIR DI JALAN ANGGANA KOTA SAMARINDA. KURVA S JURNAL MAHASISWA, 1(1), 43-55.
Nurhamidin, A. E., Jasin, M. I., & Halim, F. (2015). Analisis Sistem Drainase Kota Tondano (Studi Kasus Kompleks Kantor Bupati Minahasa). Jurnal Sipil Statik, 3(9).
Hasmar, H. H. (2012). Drainasi Terapan. Uiipress.
Wismarini, T. D., & Ningsih, D. H. U. (2010). Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi dalam Membantu Pengambilan Keputusan bagi Penanganan Banjir. Dinamik, 15(1).
Suripin, M. Eng. 2003. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Semarang.SCHEDULE, P. E. A. B. D. Kata kunci: RAB, BOW, SNI, perbedaan, metode, perencanaan gedung.
Suryaman, H. (2013). Evaluasi Sistem Drainase Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 2(1/JKPTB/13).