Main Article Content
Abstract
Daerah Irigasi (DI) Nguren berada di Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun Propinsi Jawa Timur dengan luas areal 306 Ha, yang mendapatkan air dari Sungai Sareng memiliki debit rata-rata 0,28 m3/dt dan debit andalan berfluktuasi antara 0,08 m3/dt – 0,50 m3/dt. DI Nguren memiliki pola tanam eksisting yaitu padi-padi-padi dengan awal masa tanam pada bulan Oktober. Pola tanam dengan awal masa taman Oktober periode I dan intensitas tanam sebesar 144,77% dengan luasan total 443 Ha dan sudah ditambahkan dengan debit pemeliharan untuk DI dibawahnya, dari hasil tersebut terjadi penurunan intensitas tanam dari 300% menjadi 144,77% atau sekitar 48,3% dibanding pola tanam eksisting, ini dilakukan agar seluruh tanaman mendapatkan air yang cukup sehingga tidak terjadi gagal panen. Hasil perencanaan dimensi saluran yang direncanakan berbentuk trapesium dengan lebar dan tinggi penampang terbesar b = 1,5 m dan h = 0,5 m. Di beberapa titik saluran yang terlalu curam membutuhkan bangunan terjun. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 4,282,456,000.
Keywords
Article Details
References
- (1) Hansen, Vaughn E, dkk. 1992. Dasar –Dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga
- (2) Mawardi, Eman. 2010. Desain Hidraulik Tetap Untuk Irigasi Teknis. Bandung: Alfabeta
- (3) Mukomuko.J.A. 1985. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta : Gaya Media Pratama
- (4) Sidharta. 1997. Irigasi dan Bangunan Air. Jakarta: Gunadarma
- (5) Sosrodarsono, Suyono. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradanya Paramta
- (6) Sulistyani, Kiki Farida. 2021. Optimasi Pola Tata Tanam untuk Peningkatan LuasLayanan pada Daerah Irigasi Saddang
- (7) Efendi, Ahmad, dkk. 2019. Peningkatan Intensitas Tanam Padi Melalui Pemanfaatan Debit Surplus Sungai, Penerapan Sumur Renteng, dan Sistem Giliran
- (8) Anonim. 2012. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. 12/PRT/M/2015. Eksploitasi dan Pemerliharaan Jaringan Irigasi
- (9) Soedarjat. 1994. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan . Bandung: Nova
- (10) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI.2013. KP – 01 Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi. Departemen Pekerjaan Umum.
- (11) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI. 2013. KP – 03 Kriteria Perencanaan Bagian Saluran. Departemen Pekerjaan Umum.
- (12) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI. 2013. KP – 05 Petak Tersier. Departemen Pekerjaan Umum.
References
(1) Hansen, Vaughn E, dkk. 1992. Dasar –Dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga
(2) Mawardi, Eman. 2010. Desain Hidraulik Tetap Untuk Irigasi Teknis. Bandung: Alfabeta
(3) Mukomuko.J.A. 1985. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta : Gaya Media Pratama
(4) Sidharta. 1997. Irigasi dan Bangunan Air. Jakarta: Gunadarma
(5) Sosrodarsono, Suyono. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradanya Paramta
(6) Sulistyani, Kiki Farida. 2021. Optimasi Pola Tata Tanam untuk Peningkatan LuasLayanan pada Daerah Irigasi Saddang
(7) Efendi, Ahmad, dkk. 2019. Peningkatan Intensitas Tanam Padi Melalui Pemanfaatan Debit Surplus Sungai, Penerapan Sumur Renteng, dan Sistem Giliran
(8) Anonim. 2012. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. 12/PRT/M/2015. Eksploitasi dan Pemerliharaan Jaringan Irigasi
(9) Soedarjat. 1994. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan . Bandung: Nova
(10) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI.2013. KP – 01 Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi. Departemen Pekerjaan Umum.
(11) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI. 2013. KP – 03 Kriteria Perencanaan Bagian Saluran. Departemen Pekerjaan Umum.
(12) STANDAR PERENCANAAN IRIGASI. 2013. KP – 05 Petak Tersier. Departemen Pekerjaan Umum.