Main Article Content

Abstract

Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang terdampak krisis air bersih dikarenakan kekeringan yang biasa melanda Kecamatan tersebut. Masyarakat di daerah tersebut sebagian besar memanfaatkan sumur untuk kebutuhan air bersih mereka, akan tetapi sumur tersbut mulai kering. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan jaringan distribusi air bersih. Adapun data yang diperlukan jumlah penduduk 10 tahun terakhir serta fasilitas umum, peta topografi, data debit sumber air, dan HSPK Kabupaten Banyuwangi tahun 2020. Langkah yang harus dilakukan yaitu dimulai dari menghitung proyeksi penduduk di tahun 2034, debit kebutuhan, perencaan jaringan pipa, menghitung dimensi pipa dan reservoir serta dilengkapi dengan perhitungan anggaran biaya. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk didapatkan hasil penduduk tahun 2034 sebesar 97.532 jiwa dan debit kebutuhan air total sebesar 247,659 lt/dt. Pengaliran menggunakan sistem gravitasi dengan sistem perpipaan cabang digunakan jenis pipa HDPE dengan diameter 12 inch, 10 inch, 8 inch, dan 6 inch, sedangkan untuk dimensi reservoir 1 = 5 x 5 x 3,5 m, dimensi reservoir 2 = 6 x 6 x 3,5 m, dan dimensi reservoir 3 = 5 x 4 x 3,5 m. Dimensi reservoir 6m x 6m x 3,5m dengan dimensi tulangan utama D10-150, D16-100, D19-100. Adapun biaya dalam pembangunan jaringan pipa air bersih memerlukan dana sebesar Rp. 12.027.895.000,00 (Dua Belas Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah). dan untuk rencana anggaran biaya pembangunan reservoir sebesar Rp.330.820.000 (Tiga Ratus Tiga Puluh Juta Delapan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah).

Keywords

Jaringan pipa, Transmisi, Distribusi

Article Details

References

Read More