Main Article Content

Abstract

Banyaknya kerusakan jalan seperti bergelombang, retak buaya, dan jalan berlubang dibeberapa titik di ruas Jalan Nasional Bulu-Tuban-Sadang menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan fungsi dari jalan tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan upaya perencanaan perkerasan kaku yang efektif dan efisien agar jalan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan umur rencana. Pada penelitian ini tidak dilakukan survey secara langsung terhadap volume lalulintas melainkan didapat dari data sekunder yang didapat dari kementrian PUPR. Perencanaan perkerasan ini membandingkan antara kedua metode yaitu AASHTO 1993 dan Binamarga 2017. Untuk perhitungan RAB berdasarkan Permen PU nomor 28 tahun 2016. Dari hasil perhitungan metode AASHTO didapatkan hasil ketebalan plat 200 mm dengan perhitungan RAB sebesar Rp. 507.174.032.500,00 sedangkan untuk metode Binamarga 2017 didapatkan hasil ketebalan plat 285 mm dengan perhitungan RAB sebesar Rp. 652.237.731.600,00.

Keywords

AASHTO 1993, binamarga 2017, perkerasan kaku, Jalan Nasional Bulu-Tuban-Sadang

Article Details

References

  1. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures, 1993
  2. Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
  3. Direktorat Jenderal Bina Marga, 2017. Manual Desain
  4. Perkerasan Jalan (Revisi 2017), Jakarta.
  5. Haskoningsih.2015. Studi Komparatif Perkerasan Kaku
  6. dengan Metode Bina Marga, AASHTO dan NAASRA
  7. Proyek Tol Pejagan-Pemalang Seksi 1.
  8. Malang:Politeknik Negeri Malang
  9. Ramadhani, Elok Cipta. 2020. Perbandingan Tebal Lapis
  10. Perkerasan Kaku Metode Bina Marga 2003 dan Metode
  11. Manual Desain Perkerasan 2017 (Bina Marga) Pada
  12. Tol Pandaan-Malang STA. 30+625 s/d 38+488.
  13. http://jos-mrk-polinema.ac.id/ . Diakses pada 6 Januari
  14. jam 17.16 WIB.