Instalasi Panel Surya Di Masjid Imam Bonjol Di Beringin Bandung 10 Rejosari Sukun Malang

Abstract

Salah satu permasalahan di masyarakat adalah belum dimanfaatan energy alternatif matahari, dan kendala semakin terbatasnya energi listrik PLN, perlu energy alternatif. Oleh karena itu penulis mengupayakan Pemasangan Solar Cell sebagai pembangkit listrik (PLTS), yaitu merupakan sistem pembangkit listrik alternative yang dapat dipasang dimana saja di area terbuka dengan memanfaatkan sinar matahari. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk beban berupa, pompa air, setrika, kipas angina maupun lampu penerangan. Solar cell merupakan salah satu sumber penghasil energi listrik, dari radiasi sinar matahari yang tidak terbatas dan ramah lingkungan. Baterai adalah salah satu pilihan yang dapat menyimpan energi listrik, yang berasal dari panel surya. Dalam pengamatan, baterai diisi oleh panel surya yang menghasilkan tegangan dengan cara mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Tegangan yang dihasilkan dari panel surya berkisar 14,8-17,5volt DC. Solar cell yang digunakan dari jenis Polikristal (Poly-crystalline) daya 200wp. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa, distribusi arus dan tegangan dari panel surya, rata-rata sebesar ± 17V, penditribusian ke baterai diatur oleh solar charger controller (SCC), sangat stabil rata-rata 13,5V. Perubahan tegangan DC to AC digunakan Inverter, untuk pensuplay listrik ke pompa air. Hal ini memperlihatkan bahwa setelah baterai terisi selama 2-3 jam, maka baterai mampu beroperasi selama 3 jam dengan tegangan output inverter sebesar 220-176volt AC. Tegangan dan arus akan mulai meningkat pada pagi hari pukul 07.00WIB, kemudian akan mencapai level yang maksimum pada siang hari pukul 10.00-13.00 WIB, dan mulai turun hingga sore hari. Dan untuk target pemanfaatan sistem adalah Masjid Imam Bonjol di Jl. Bandung Rejosari Sukun Malang.

Kata kunci— panel surya, radiasi sinar matahari, inverter, baterai.