PELATIHAN PEMBUATAN KEJU CHEDDAR PADA PRODUSEN SUSU SAPI GUNA MENINGKATKAN NILAI EKONOMI SUSU DI DUSUN TEPUS, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG
DOI:
https://doi.org/10.33795/jpkm.v11i2.4870Keywords:
pengolahan keju cheddar, pengolahan susu sapi, diversifikasi susuAbstract
Dusun Tepus yang terletak di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil susu sapi perah yang memasok produk susu ke beberapa daerah di Jawa Timur. Namun, sejak pandemi Covid-19 permintaan terhadap susu sapi di Dusun Tepus telah mengalami penurunan yang drastis, akibatnya stok susu menjadi berlimpah tetapi tanpa diimbangi dengan peningkatan permintaan yang sesuai dari masyarakat. Situasi ini semakin rumit dengan munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menyebabkan penjualan susu sapi mengalami penurunan yang signifikan. Dalam keadaan seperti ini, para produsen susu sapi menemui kendala dalam menyimpan produk-produk mereka, mengingat ketahanan susu sapi yang relatif singkat jika tanpa melalui proses pengolahan. Oleh karena itu, diversifikasi susu sapi menjadi produk olahan lain yang memiliki umur simpan lebih lama menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting, agar susu hasil pemerahan tidak terbuang, bahkan jika tidak terjual dalam waktu yang singkat. Keju adalah salah satu produk olahan susu yang mampu bertahan lama. Terdapat berbagai jenis keju yang dapat diproduksi dari susu, seperti keju cheddar, mozzarella, ricotta, dan beberapa jenis lainnya. Keju cheddar, khususnya, menjadi salah satu varian yang sangat populer karena cita rasanya yang gurih dan kemampuannya untuk diaplikasikan dalam berbagai jenis hidangan. Produk keju ini memiliki potensi besar untuk dikomersialisasikan dalam usaha bisnis. Lebih dari itu, keju dapat di-branding sebagai produk lokal dari suatu daerah dan menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Oleh sebab itu tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada warga Dusun Tepus untuk mengolah susu menjadi keju cheddar yang dapat dijadikan sebagai produk kewirausahaan. Metode yang diterapkan adalah penyuluhan dan praktik langsung pembuatan keju cehddar. Pembuatan keju cheddar membutuhkan proses fermentasi selama 2 bulan hingga keju benar-benar mengeras. Keju cheddar yang telah dipanen umumnya memiliki warna dan aroma yang khas dan tekstur cenderung keras. Hasil kegiatan pengabdian diharapkan mampu memberikan wawasan dan keterampilan kepada warga Dusun Tepus untuk memproduksi keju yang dapat dijadikan salah satu produk produk lokal unggulan dari daerah tersebut yang dapat dikomersialkan.