The Composting Time Effect of the Activated Sludge from Bioethanol Solid Waste by Orgadec Bio-activator to the Compost Characteristics

Authors

  • Wianthi Septia Witasari Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang
  • Khalimatus Sa’diyah Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang
  • Nur Istianah Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang
  • Mohammad Hidayatulloh Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.33795/jtkl.v6i1.285

Keywords:

activated sludge, orgadec, kompos, bioaktivator

Abstract

Suatu industri bioetanol menghasilkan limbah dalam proses produksinya, salah satunya adalah limbah padat berupa activated sludge. Keberadaan dari limbah padat ini semakin lama semakin menumpuk sehingga perlu dilakukan pengolahan menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah padat adalah dengan membuat pupuk kompos.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu pengomposan pada pembuatan pupuk kompos dari activated slude hasil samping produksi bioetanol, terhadap kandungan pupuk kompos yang dihasilkan. Bioaktivator yang digunakan adalah Orgadec. Waktu pengomposan yang digunakan adalah minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, minggu ke-4. Analisis kandungan pupuk yang dilakukan adalah karakteristik fisik pupuk kompos, suhu, pH, Kelembaban, C organik, N total, P total, K total, serta rasio C/N sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Dari analisis yang dilakukan, pupuk kompos dari activated sludge dengan bioaktivator orgadec menghasikan kompos yang memiliki karakteristik sesuai dengan SNI 19-7030-2004

A bioethanol industry produces waste, one of which is activated sludge. The number of this solid waste is constantly increasing; therefore, it is necessary to process it into something useful. One way to achieve this is by turning it into compost. This study aimed to determine the composting time of activated sludge on the content of compost produced. The bio activator used was Orgadec. The composting time used as samples is on week 0, week 1, week 2, week 3, and week 4. The fertilizer content analysis includes the physical characteristics of compost, temperature, pH, humidity, organic C, total N, total P, total K, and the C/N ratio matches SNI 19-7030-2004. According to the conducted analysis, the compost made using activated sludge with orgadec as the biovactor created a compost that has characteristics that meet the standards of SNI 19-7030-2004.

 

References

O. Yilmaz, B. Y. Kara, U. Yetis, Hazardous Waste Management System Design Under Population and Environmental Impact Consideration, Journal of Environmental Management, vol. 203, no.2, pp. 720- 731, 2017.

S. Dutta, P. William, Response of Anaerobic Digester Sludge for Activator Aided Rapid Composting and its Effects on Compost Quality, Int. J. Waste Resour., vol. 6, no. 2, pp. 1000205, 2016.

E. Supriyatni, M. Yazid, E. Nuraini, Aplikasi Pengaktif Neutron Cepat Untuk Penentuan Kandungan N, P, dan K di dalam Sludge, in: Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, Yogyakarta, vol. 5, no. 1, 2003, pp. 166 -171.

D. Setyorini, R. Saraswati, E. A. Anwar, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Penelitian Tanah - Kementrian Pertanian, 2006.

H. Ansari, J. Jamilah, M. Mukhlis, Pengaruh Dosis Pupuk Dan Jerami Padi Terhadap Kandungan Unsur Hara Tanah Serta Produksi Padi Sawah Pada Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification), J. Agroekoteknologi Univ. Sumatera Utara, vol. 2, no. 3, pp. 1048 - 1055, 2014.

Arafah, M. P. Sirappa, Kajian Penggunaan Jerami dan Pupuk N, P, dan K, pada Lahan Sawah Irigasi, J. Ilmu Tanah dan Lingkungna, vol. 4, no. 1, pp. 15–24, 2003.

S. N. Afid, E. Harlia, W. Juanda, Potensi Sludge Biogas dari Feses Sapi Potong sebagai Sumber Bakteri Anaerob Penghasil Gas Metana, Student e-Journal, vol. 5, April, pp. 1– 8, 2016.

A. Budiyanto, I. Juarsah, E. P. Handayani, Peningkatan Kualitas Lahan Menggunakan Pupuk Organik Terhadap Sifat- Sifat Tanah Untuk Pertanian Berkelanjutan, J. Wacana Pertan., vol. 14, no. 2, pp. 62-68, 2019.

I. Mahadi, Darmawati, S. Rachmadani, Pengujian Terhadap Jenis Bioaktivator Pada Pembuatan Kompos Limbah Pertanian, Din. Pertan., vol. XXIX, no. 3, pp. 237– 244, 2014.

Ubaidillah, M. Maryadi, R. Dianita, Karakteristik fisik dan kimia phospho- kompos yang diperkaya dengan abu serbuk gergaji sebagai sumber kalium, J. Ilm. Ilmu-Ilmu Peternak., vol. 21, no. 2, pp. 98–109, 2018.

H. Manurung, Aplikasi Bioaktivator (Effective Microorganism S 4 dan Orgadec) untuk Mempercepat Pembentukan Kompos Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiacal L.), Bioprospek, vol. 8, no. 2, pp. 1–14, 2011.

P. Widiyaningrum, Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber Aktivator Berbeda, Rekayasa, vol. 13, no. 2, pp. 107–113, 2015.

A. Cahaya, D. Adi Nugroho, Pembuatan kompos dengan menggunakan limbah padat organik (sampah sayuran dan ampas tebu), Skripsi, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, 2009

S. A. Suwinjo, R. I. Putri, N. Hendrawati, Pendeteksi Suhu Dan Kelembaban Pada Proses Pembuatan Pupuk Organik, J. ELTEK, vol. 13, no. 01, pp. 1–10, 2015.

B. N. Widarti, W. K. Wardhini, E. Sarwono, Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku Pada Pembuatan Kompos Dari Kubis dan Kulit Pisang, J. Integr. Proses, vol. 5, no. 2, pp. 75–80, 2015.

D. A. P. Ratna, G. Samudro, S. Sumiyati, Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik dengan Metode Takakura, J. Tek. Mesin, vol. 6, no.2, pp. 124–128, 2017.

S. M. Hastuti, G. Samudro, S. Sumiyati, Pengaruh Kadar Air Terhadap Hasil Pengomposan SAmpah Organik Dengna Metode Composter Tub, J. Tek. Mesin, vol. 6, pp. 114–118, 2017.

Downloads

Published

2022-04-30

Issue

Section

Articles