Pembuatan Briket Campuran Arang Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa sebagai Bahan Bakar Alternatif
DOI:
https://doi.org/10.33795/jtkl.v5i2.183Keywords:
bagasse, briquette, carbonization, coconut shellAbstract
Pemanfaatan ampas tebu dan tempurung kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan briket memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif. Briket merupakan arang dengan bentuk tertentu yang dihasilkan melalui proses pemampatan dengan penambahan sejumlah perekat tertentu. Pemanfaatan briket sebagai bahan bakar mampu menghasilkan kalor dengan sedikit asap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi arang ampas tebu dan arang tempurung kelapa serta jenis perekat terhadap karakteristik briket. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu rasio massa arang ampas tebu terhadap arang tempurung kelapa (100:0, 50:50, 30:70 dan 0:100) dan jenis perekat briket (tepung tapioka atau tepung sagu). Tahapan penelitian pembuatan briket ini meliputi persiapan bahan baku, karbonisasi, pembriketan dan analisa produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik briket terbaik terdapat pada briket dengan perekat tepung tapioka dan komposisi arang ampas tebu terhadap arang tempurung kelapa 30:70. Karakteristik briket tersebut memiliki nilai kadar air sebesar 6,93%, kadar abu 3,50%, kadar zat menguap 24,75%, kadar karbon terikat 64,82% dan nilai kalor sebesar 5995 kal/g.
The utilization of bagasse and coconut shells as the main raw materials for making briquettes has great potential as alternative fuels. Briquettes are charcoal with a certain shape which is produced through a compression process with the addition of a certain amount of adhesive. The utilization of briquettes as fuel is able to produce heat with less smoke. The purpose of this study was to determine the effect of the bagasse charcoal and coconut shell charcoal composition and the adhesive type on the characteristics of briquettes. The variables used in this study were the mass ratio of bagasse charcoal to coconut shell charcoal (100:0, 50:50, 30:70 and 0:100) and the type of briquette adhesive (tapioca flour or sago flour). The research stages of making briquettes include raw material preparation, carbonization, briquetting and product analysis. The results of this study indicated that the best characteristics of briquettes were found in briquettes with tapioca flour adhesive and the composition of bagasse charcoal to coconut shell charcoal 30:70. The characteristics of these briquettes had a water content value of 6.93%, ash content of 3.50%, volatile matter content of 24.75%, fixed carbon content of 64.82% and calorific value of 5995 cal/g.
References
I. Yanti, M. Pauzan, Penambahan Sabut Kelapa dan Penggunaan Lem Kayu Sebagai Perekat untuk Meningkatkan Nilai Kalor pada
Biobriket Enceng Gondok (Eichhornia crassipes), Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, vol. 3, no. 2, hal. 77-86, 2019.
R. Afandi, F. H. Hamzah, E. Rossi, Karakteristik Briket Ampas Tebu dan Tongkol Jagung dengan Perekat Tepung Sagu, Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, vol. 5, no. 2, hal. 1- 14, 2018.
D. D. Anggoro, M. D. H. W, M. Z. Fathoni, Pembuatan Briket Arang dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon, Teknik, vol. 38, no. 2, hal. 76-80, 2017.
D. R. A. Muhammad, N. H. R. Parnanto, F. Widadie, Kajian Peningkatan Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa dengan Alat Pengering Tipe Rak Berbahan Bakar Biomassa, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, vol. 6, no. 1, hal. 23-26, 2013.
H. Anizar, E. Sribudiani, S. Somadona, Pengaruh Bahan Perekat Tapioka dan Sagu Terhadap Kualitas Briket Arang Kulit Buah Nipah, Perennial, vol. 16, no. 1, hal. 11-17, 2020.
I. Qistina, D. Sukandar, Trilaksono, Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan Tempurung Kelapa, Jurnal Kimia Valensi, vol. 2, no. 2, hal. 136-142, 2016.
A. Z. Amin, Pramono, Sunyoto, Pengaruh Variasi Jumlah Perekat Tepung Tapioka Terhadap Karakteristik Briket Arang Tempurung Kelapa, Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi, vol. 15, no. 2, hal. 111-118, 2017.
K. Nisah, Study Pengaruh Kandungan Amilosa dan Amilopektin UmbiUmbian Terhadap Karakteristik Fisik Plastik Biodegradable dengan Plastizicer Gliserol, BIOTIK : Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, vol. 5, no. 2, hal. 106- 113, 2017.
B. Setiawan, I. Syahrizal, Unjuk Kerja Campuran Briket Arang Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa, Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin, vol. 7, no. 1, hal. 57-64, 2018.
V. Setiani, M. Rohmadhani, A. Setiawan, R. D. Maulidya, Potensi Emisi dari Pembakaran Biobriket Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa, in: Seminar MASTER, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia, 2019.
V. Setiani, A. Setiawan, M. Rohmadhani, R. D. Maulidya, Analisis Proximate Briket Tempurung Kelapa dan Ampas Tebu, Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, vol. 16, no. 2, hal. 91-96, 2019.
S. Putro, Musabbikhah, Suranto, Variasi Temperatur dan Waktu Karbonisasi untuk Meningkatkan Nilai Kalor dan Memperbaiki Sifat
Proximate Biomassa sebagai Bahan Pembuat Briket yang Berkualitas, in: Simposium Nasional RAPI XIV, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia, 2015.
A. S. D. S. N. Hidayati, S. Kurniawan, N. W. Restu, B. Ismuyanto, Potensi Ampas Tebu Sebagai Alternatif Bahan Baku Pembuatan Karbon Aktif, Natural-B, vol. 3, no. 4, hal. 311-317, 2016.
Suhartana, Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Baku Arang Aktif dan Aplikasinya untuk Penjernihan Air Sumur di Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, Berkala Fisika, vol. 9, no. 3, hal. 151-156, 2006.
M. Y. Thoha, D. E. Fajrin, Pembuatan Briket Arang dari Daun Jati dengan Sagu Aren sebagai Pengikat, Jurnal Teknik Kimia, vol. 17, no. 1, hal. 34-43, 2010.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Asalil Mustain, Christyfani Sindhuwati, Agung Ari Wibowo, Adinda Sindi Estelita, Nur Lailatur Rohmah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.