Pengolahan Air Tanah di Kawasan Politeknik Negeri Bandung menjadi Air Minum dengan Metoda Ultrafiltrasi
DOI:
https://doi.org/10.33795/jtkl.v2i2.73Keywords:
drinking water, ground water, portable, PVDF, ultrafiltrationAbstract
Di Indonesia, khususnya di sekitar Politeknik Negeri Bandung, sebagian besar sumber air berasal dari air tanah. Air tanah di lingkungan Politeknik Negeri Bandung memiliki pH asam (< 6), coliform > 2.400, dan colitinja positif. Proses pemanasan air kurang efektif untuk mengolah air tanah karena memerlukan waktu yang relatif lama, energi besar, dan tidak dapat meningkatkan pH air agar memenuhi standar air minum sebagaimana tercantum dalam Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. Untuk mengolah air tanah di lingkungan Politeknik Negeri Bandung, telah dibuat alat pengolahan air minum portabel dengan menggunakan konsep aliran dead-end filtration. Membran yang dipakai merupakan membran hollow-fiber, berjenis membran ultrafiltrasi berbahan dasar PVDF (Poly Vinylidene Flouride), ukuran pori 0,1μm, panjang membran 15cm, jumlah membran sebanyak 148 buah, dan dapat dioperasikan pada daya isap normal manusia. Permeat yang dihasilkan sesuai dengan standar PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dari parameter fisika, kimia, dan biologi. Lifetime membran diamati melalui jumlah permeat yang dihasilkan dari awal pemakaian membran hingga membran tersebut rusak. Lifetime pada alat pengolah air minum portabel ini adalah 38,879 L. Pengolahan air tanah menggunakan alat ini dapat menaikkan pH sebesar 12,78%, menurunkan konduktivitas sebesar 39,31%, dan menurunkan Total Dissolved Solid (TDS) 13,72%. Dari segi ekonomi, penggunaan alat ini dapat menghemat biaya 50% dibandingkan dengan pembelian air minum kemasan 600 ml.
In Indonesia, especially around the Bandung State Polytechnic, most of the water sources come from ground water. Ground water in the Bandung State Polytechnic environment has acidic pH (<6), coliform> 2,400, and positive colitis. The process of water heating is less effective for treating ground water because it requires a relatively long time, large energy, and can not increase the pH of the water to meet drinking water standards as stated in Permenkes No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010. To treat ground water in the Bandung State Polytechnic, portable drinking water treatment equipment has been made using the concept of dead-end flow filtration. The membrane used is a hollow-fiber membrane, a type of ultrafiltration membrane made from PVDF (Poly Vinylidene Fluoride), pore size of 0.1μm, membrane length of 15cm, membrane number of 148 pieces, and can be operated on normal human suction. The permeate produced is in accordance with PERMENKES No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 from physical, chemical and biological parameters. Lifetime membranes are observed through the amount of permeate produced from the beginning of the use of the membrane until the membrane is damaged. Lifetime of this portable drinking water treatment device is 38,879 L. Ground water treatment using this tool can increase pH by 12.78%, decrease conductivity by 39.31%, and reduce Total Dissolved Solid (TDS) 13.72%. From an economic standpoint, the use of this tool can save 50% costs compared to the purchase of 600 ml of bottled water.
References
S. P. S. R. A. Prahardy, Pengolahan Air Rawa Menjadi Air Bersih di Daerah Timbangan Indralaya (-3,201341 LS 104,6513881 BT) Menggunakan Membran Ultrafiltrasi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, 2015.
Kemenkes, Peraturan Kemenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, Kemenkes RI, 2010.
M. S. Gomotsegang F. Molelekwa, Preliminary Studies on Membrane Filtration for the Production of Potable Water: A Case of Tshaanda Rural Village in South Africa. PLOS One, vol. 9(8), hal.. 1-10, 2014.
M. T. Nor, Ground Water Treatment by Ultrafiltration. Jurnal Kejuruteraan, vol. 1, hal. 27-35, 1989.
R. S. Mark Rohit Francis, Effectiveness of Membrane Filtration to Improve Drinking Water: A Quasi- Experimental Study from Rural Southern India. The American Society of Tropical Medicine and Hygiene, vol. 95(5), hal. 1192-1200, 2016.
L. Y.-n.-j. Xia Sheng-ji, Drinking water production by ultrafiltration of Songhuajiang River with PAC adsorption. Journal of Environmental Sciences, vol. 19, hal. 536-539, 2007.
A. Julialdi, Penelitian Perancangan Alat Pengolahan Air Minum Portable dengan Media Filter Membran Ultrafiltrasi. Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2015.
R. M. Fajar Muhammad Ramadhan, Proses Pengolahan Air Tanah menjadi Air Minum dengan Media Filter Membran Ultrafiltrasi. Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2016.
P. P. P. A. J. B. Fitri Auliani, Penelitian Perancangan Proses Pengolahan Air Minum Portable dengan Media Filter Membran Ultrafiltrasi. Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2014.
M. Kurlansky, Salt : A World History. Walker Publishing Company, 2002.
Wenten, Pengantar Teknologi Membran. Bandung: Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, 2010.
B. S. Nasional, SNI-01-2332-1991, Badan Standardisasi Nasional, 1991.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Emma Hermawati Muhari, Ayu Ratna Permanasari, Fitria Yulistiani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.