PEMBUATAN BIOETANOL DARI SARI TEBU (Saccharum Officinarum) DENGAN PROSES FERMENTASI
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v11i3.7031Keywords:
Bioetanol, Etanol, Glukosa, Hidrolisis, Sari TebuAbstract
Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi gas hidrokarbon. Salah satu bahan baku potensial untuk produksi bioetanol adalah sari tebu. Pembuatan bioetanol dari sari tebu memiliki potensi yang tinggi, karena ketersediaan bahan baku yang melimpah. Proses produksi bioetanol dari sari tebu melalui tahapan hidrolisis dan fermentasi sukrosa menjadi glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama hidrolisis terhadap konsentrasi glukosa dan lama fermentasi terhadap konsentrasi etanol. Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian tahapan mulai dari proses hidrolisis sari tebu, yang diterapkan dengan variasi waktu 60, 90, dan 120 menit. Setelah proses hidrolisis selesai, sari tebu yang telah dihidrolisis menjalani fermentasi selama 60 menit, dengan dua variasi waktu fermentasi, yaitu selama 3 hari dan 7 hari. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah proses distilasi untuk mendapatkan hasil etanol. Berdasarkan hasil penelitian, kadar glukosa dari sari tebu setelah proses hidrolisis adalah 9,5%,4,5% dan3,7% pada variasi waktu 60, 90 dan 120 menit. Proses fermentasi glukosa hasil hidrolisis sari tebu dengan konsentrasi 9,5%, menghasilkan etanol dengan konsentrasi sebesar 6,66%, dan 5,89% setelah fermentasi selama 3 hari, dan 7 hari.
References
L. Arlianti, “Bioetanol Sebagai Sumber Green Energy Alternatif yang Potensial di Indonesia,” Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik, vol. 5, no. 1, hal. 16–22, 2018.
T. J. Tse, D. J. Wiens, dan M. J. T. Reaney, “Production of bioethanol a review of factors affecting ethanol yield,” Journal Fermentation, vol. 7, no. 4, 2021.
H. Zabed, G. Faruq, J. N. Sahu, M. S. Azirun, R. Hashim, dan A. Nasrulhaq Boyce, “Bioethanol production from fermentable sugar juice,” The Scientific World Journal, vol. 2014, hal. 2–11, 2014.
Jingbo Li, Lei Liang, Jingrong Cheng, Yunan Huang, Mingjun Zhu, dan Shizhong Liang, “Extraction of pigment from sugarcane juice alcohol wastewater and evaluation of its antioxidant and free radical scavenging activities,” Food Sci Biotechnol, vol. 21, hal. 1489–1496, 2012.
A. Yeremia Marchelino Simanjuntak dan R. Subagyo, “Analisis Hasil Fermentasi Pembuatan Bioetanol dengan Variasi Waktu Menggunakan Bahan (Singkong, Beras Ketan Hitam dan Beras Ketan Putih),” Jurnal Kinematika, vol. 4, no. 2, hal. 79–90, 2019.
G. Andaka, “Kinetika Reaksi Hidrolisis Gula dari Tetes Tebu menjadi Asam Oksalat,” Teknologi Technoscientia, vol. 2, no. 2, hal. 1, 2010.
P. Fantika Wulandari, Z. Damul Ma, dan Dwi Hery Astuti, “Pembuatan Bioetanol dari Limbah Batang Tembakau Menggunakan Proses Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF),” Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, vol. 07, no. 2, hal. 1–7, 2023.
D. T. Retno dan W. Nuri, “Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang,” Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, hal. 1693–4393, 2011.
F. H. Moede, S. T. Gonggo, dan Ratman, “Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol dari Pati Ubi Jalar Kuning,” Jurnal Akademika Kimia, vol. 6, no. 2, hal. 86–91, 2017.
S. Soeprijanto, A. Pashadiera Mellina, dan R. Fauzia, “Pemanfaatan Sari Tebu (Saccharum officinarum) dalam Menghasilkan Bioetanol Melalui Proses Fermentasi Utilization Of Sugarcane Juice (Saccharum officinarum) In Producing Bioethanol Through Fermentation,” Jurnal Teknik Kimia, vol.16, no. 2, hal. 67-72, 2022.
A. Fuadi, K. Harismah, dan A. Setiawan, “Pengaruh Suhu dan pH Terhadap Banyaknya Yield (Kadar Glukosa) yang Dihasilkan Pada Proses Hidrolisis Enzimatis Dari Limbah Kertas,” Simposium Nasional, hal. 179–185, 2015.
M. Saputra dan D. Irawan, “Pengaruh Temperatur Hidrolisis Asam dan Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Tetets Tebu,” Jurnal Teknik Mesin, vol. 7, no. 1, hal. 87–92, 2018.
W. U. Fibarzi, R. Nurlaila, F. Sirait, Sulhatun, I. Ibrahim, dan L. Hakin, “Produksi Glukosa Cair Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Klorida dari Bahan Dasar Singkong,” Jurnal Teknologi Kimia Unimal, vol. 12, no. 1, hal. 49, 2023.
L. M. Shitophyta, B. S. Den Ardiansyah, dan M. R. Nendanov, “Pemanfaatan ubi jalar (Ipomoea Babatas L.) menjadi sirup glukosa dengan hidrolisis asam,” Jurnal Penelitian Sains, vol. 22, no. 1, hal. 45–49, 2020.
Wahyudi Jatmiko, A. W. Wibowo, Y. Rais A, dan A. Kusumawardani, “Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Glukosa Terbentuk dan Konstanta Kecepatan Reaksi pada Hidrolisa Kulit Pisang,” Universitas Pembangunan Nasional, hal. 91–95, 2011.
S. Bahri, A. Aji, dan F. Yani, “Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok dengan Cara Fermentasi menggunakan Ragi Roti,” Jurnal Teknologi Kimia, vol. 7, no. 2, hal. 85–100, 2018.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mohammad Dimyati, Eko Naryono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.




