PENGARUH DOSIS TERPENTIN TERHADAP KUALITAS GUM ROSIN

Authors

  • Ervina Dewi Widyastuti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Desta Enggar Dwi Prasetya PT Inhutani V Unit Industri Trenggalek, Jl. Kanjeng Jimat, Dusun Klampisan, Desa Surodakan, Kabupaten Trenggalek 66316, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v11i3.7309

Keywords:

dosis, gum rosin, terpentin

Abstract

Gondorukem (gum rosin) merupakan bottom product dari proses distilasi getah pinus sedangkan minyak terpentin adalah sebagai hasil distilat. Pada saat ini gum rosin yang dihasilkan oleh PT Inhutani V Unit Industri Trenggalek masih berwarna kecoklatan dan termasuk golongan kelas kedua (Window Glass) dengan skala Gardner ≤ 8. Beberapa upaya perbaikan warna telah dilakukan salah satunya dengan cara menambahkan asam oksalat. Namun demikian, dengan penambahan asam oksalat tersebut masih juga belum memenuhi kualitas gum rosin yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis terpentin pada proses pencucian getah pinus terhadap kualitas gum rosin. Adapun tahapan penelitian ini antara lain: tahap awal persiapan, pelaksanan dan analisis. Tahap awal persiapan meliputi preparasi alat dan bahan, tahap pelaksanaan percobaan yaitu pemurnian getah pinus dan distilasi, tahap analisis yaitu meliputi nilai yield, color Gardner (warna), bilangan asam dengan metode titrasi, softening point (titik lunak) dan non-volatile. Variabel penelitian yang digunakan adalah variasi dosis terpentin yaitu  27,5 ; 30,5 ; 33,5% (b/b). Hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan dosis terpentin pada pengolahan getah pinus dapat berpengaruhi terhadap kualitas produk gum rosin, dimana penambahan dosis terpentin 30,5% (b/b) dapat meningkatkan warna skala Gardner sebesar 8,1 yang termasuk golongan kelas ketiga (Nancy).

References

I. Riwayati, “Pengaruh Jumlah Adsorben Karbon Aktif Dan Waktu Proses Bleaching Pada Pengolahan Gondorukem,” Jurnal Momentum, vol. 1, no. 2, hal. 9–14, 2005.

C. Kencanawati, N. Suardana, I. K. G. Sugita, dan I. W. B. Suyasa, “Karakteristik Fisik dan Mekanik Pine Resin sebagai Matriks dengan Variasi Aditif MEKPO,” Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan X, 2019.

H. Prastawa, Z. Fanani R., dan H. Suliantoro, “Pengembangan Hutan Pinus Masyarakat Berbasis Kemitraan Sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan,” Jurnal Teknik Industri, vol. 11, no. 2, hal. 178–183, 2010.

S. Bima, “Evaluasi Kinerja Alat Srubber (V-1103 A) di Plat 1 (Pabrik Gondorukem dan Terpentine Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) Perum Perhutani Pemalang,” Universits Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, 2022.

Y. Suranto, “Karakter Dan Kualitas Gondorukem Kuna Hasil Penemuan Di Pemukiman Pecinan Kutoarjo Kabupaten Purworejo,” Jurnal Konservasi Cagar Budaya, vol. 12, no. 2, hal. 47–60, 2018.

F. H. Bryliani, “Pengaruh Metode Acid Degumming Menggunakan Asam Sitrat Terhadap Kualitas Warna Pada Gum Rosin,” Politeknik Negeri Malang, 2023.

Y. N. Maiyansari, “Pengaruh Penambahan Natrium Metabisulfit Sebagai Agen Pereduksi Reaksi Browning Pada Proses Pembuatan Gum Rosin,” Politeknik Negeri Malang, 2023.

R. A. N. Hidayat, S. Nugroho, H. Dewajani, dan A. Yuni, “Peningkatan Kualitas Gondorukem Dengan Penambahan Chelating Agent Dan Adsorben Pada Proses Pengolahan Getah Karet (Pinus Merkusii) Di PT. Perhutani Anugerah Kimia,” Distilat : Jurnal Teknologi Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 390–399, 2021.

K. Othmer, “Encyclopedia of Chemical Technology 4th, vol. 21,” vol. 5, The Interscience Encyclopedia, New York, 2007.

Badan Standarisasi Nasional, “SNI 7636:2020 Gondorukem,” hal. 11–31.

Baharudin dan I. Taskirawati, Buku Ajar: Hasil Hutan Bukan Kayu. 2009.

Priyosetyoko, Widayat, M. Suzery, dan T. W. A. Agustini, “Potensi Konversi Limbah Padat Menjadi Gelatin Di Bidang Perikanan Industri Indonesia,” Jurnal Halal Indonesia, vol. 5, no. 2, hal. 122–139, 2020.

D. Evayanti, F. T. Wulandari, dan D. S. Rini, “Produktivitas Dan Kualitas Getah Pinus Pehutani Kelas Umur Vii Di Kesatuan Pengelolaan Hutan Jember,” Jurnal Belantara, vol. 2, no. 2, hal. 127–133, 2019.

B. Wiyono, P. Hastoeti, dan E. Kusmiyati, “Pengaruh Wadah dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Hasil Penyulinga Getah Pinus dari Sumatera Barat,” Jurnal Buletin, vol. 21, no. 1, hal. 45–54, 2003.

Y. Deviyanti, S. Rulianah, dan T. B. Santoso, “Pengaruh Konsentrasi Asam Askorbat Pada Proses Pembuatan Gum Rosin,” Distilat : Jurnal Teknologi Separasi, vol. 10, no. 1, hal. 197–204, 2024.

Additional Files

Published

2025-09-30

How to Cite

Widyastuti, E. D., Prayitno, P., & Prasetya, D. E. D. (2025). PENGARUH DOSIS TERPENTIN TERHADAP KUALITAS GUM ROSIN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 11(3), 537–546. https://doi.org/10.33795/distilat.v11i3.7309