Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerusakan jalan di Jalan Mojokerto – Mojosari Kabupaten Mojokerto, jenis penanganan kerusakan yang digunakan di Jalan Mojokerto – Mojosari Kabupaten Mojokerto, dan teknik pelaksanaan yang digunakan untuk menangani kerusakan di Jalan Mojokerto – Mojosari Kabupaten Mojokerto menggunakan metode SDI dan metode PCI. Sepanjang ruas jalan ini teridentifikasi berbagai jenis kerusakan permukaan, antara lain retak kulit buaya, tambalan, lubang, retak blok, serta retak alur. Tingkat kerusakan yang tinggi tersebut sebagian besar disebabkan oleh beban kendaraan yang melebihi kapasitas rancang jalan. Kondisi ini berdampak negatif terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, serta dapat menurunkan kualitas pelayanan infrastruktur transportasi secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan jalan pada Jalan Raya Mojokerto–Mojosari STA 5+700–10+700 menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) dan Pavement Condition Index (PCI) untuk mengevaluasi kondisi jalan dan merekomendasikan penanganan yang tepat. Metode SDI menentukan prioritas pemeliharaan berdasarkan evaluasi visual, sementara metode PCI mengevaluasi kondisi perkerasan secara fungsional dengan indeks numerik. Hasil penelitian ini diperoleh nilai pada metode SDI sebesar 9,4 dan metode PCI sebesar 88,5. Jenis kerusakan yang ditemukan dominan retak kulit buaya, dengan nilai SDI menunjukkan kondisi "baik" dan nilai PCI bervariasi antara "sempurna" hingga "sedang". Berdasarkan hasil evaluasi dengan metode SDI, Kerusakan yang paling umum dijumpai pada ruas jalan ini adalah retak kulit buaya, yang teridentifikasi pada sekitar 80% segmen jalan dengan nilai Surface Distress Index (SDI) berada dalam rentang 0 hingga 10. Sementara itu, berdasarkan analisis menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), sekitar 14% segmen jalan dikategorikan mengalami kerusakan, dengan nilai PCI berada antara 0 sampai 69. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ruas jalan berada dalam kondisi rusak dan memerlukan penanganan rutin secara berkala. Penanganan kerusakan ini menggunakan perhitungan biaya metode PCI. Metode penanganan meliputi pemeliharaan rutin hingga rekonstruksi, seperti penambalan lubang dan retak, dengan total anggaran sebesar Rp. 147.906.953,00. Penelitian ini memberikan panduan untuk pemeliharaan jalan yang efektif dan efisien, guna meningkatkan keamanan serta kelayakan jalan bagi pengguna.

Keywords

Kerusakan jalan, Surface Distress Index, Pavement Condition Index

Article Details

References

  1. Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. 2022.
  2. S. M. M. B. S. Uzigita, “Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Dan Penanganannya Menggunakan Metode Surface Distress Index (SDI) Pada Jalan Raya Kebon Agung-Jalan Raya Pepen Kabupaten Malang,” J. Online Skripsi Manaj. Rekayasa Konstr., vol. 4, no. 3, pp. 313–318, 2023.
  3. Mulyadi, M. Isya, and S. M. Saleh, “Studi Kerusakan Jalan Ditinjau Dari Faktor Setempat (Studi Kasus Ruas Jalan Blangkejeren – Lawe Aunan),” J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 3, pp. 667–678, 2018, doi: 10.24815/jts.v1i3.10012.
  4. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. 2006.
  5. H. Susilo, M. N. Bani, M. T. Aditya, E. Cahyani, and A. M. Kurniawan, “Analisis Inspeksi Jenis Kerusakan Jalan Menggunakan Data Peta Orthofoto Hasil Pemotretan Pesawat Tanpa Awak (Uav-Photogrammetry),” J. Qua Tek., vol. 14, no. 1 SE-Articles, pp. 53–65, Mar. 2024, doi: 10.35457/quateknika.v14i1.3258.
  6. F. Yudaningrum and I. Ikhwanudin, “Identifikasi Jenis Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kedungmundu-Meteseh),” Teknika, vol. 12, Oct. 2017, doi: 10.26623/teknika.v12i2.638.
  7. Bina Marga, Pedoman Penentuan Indeks Kondisi Perkerasan. 2016.
  8. A. Gusnilawati, Y. Chrisnawati, and W. P. Maryunani, “Analisis penilaian faktor kerusakan jalan dengan perbandingan metode bina marga, metode pci (pavement condition index), dan metode sdi (surface distress index)(Studi Kasus Ruas Jalan Patuk-Dlingo, Kec. Dlingo, Kab. Bantul),” J. Rekayasa Infrastruktur Sipil, vol. 2, no. 1, p. 15, 2021.
  9. M. faiso. Bakhri, Y. A. Saputro, D. Rohmanto, F. Roehman, and M. Mushthofa, “Analisis Kerusakan Perkerasan Jalan Menggunakan Metode Binamarga, Pci Dan Sdi,” Pasak J. Tek. Sipil dan Bangunan, vol. 1, no. 1, pp. 30–33, 2023, doi: 10.32699/pasak.v1i1.5652.
  10. R. D. Novita and E. K. Pangestuti, “Analisa Quantity Take Off Dan Rencana Anggaran Biaya Dengan Metode Building Information Modeling (BIM) Menggunakan Software Autodeks Revit 2019 (Studi Kasus: Gedung LP3 Universitas Negeri Semarang),” Din. Tek. Sipil Maj. Ilm. Tek. Sipil, vol. 14, no. 1, pp. 27–31, 2021, doi: 10.23917/dts.v14i1.15276.
  11. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2011 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.