Main Article Content
Abstract
Overpass Simpang Susun Paiton merupakan bagian dari Proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 2. Kondisi eksisting jembatan ini menggunakan struktur fondasi bored pile. Pada Pilar 2 dan 3 dengan kedalaman eksisting masing-masing yaitu 28 m dan 24 m. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung tiang tunggal, daya dukung kelompok, penurunan total, penulangan fondasi bored pile, metode pelaksanaan serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan data SPT dan data laboratorium. Analisis dilakukan dengan variasi kedalaman tiang yaitu 18 m; 20 m; 24 m dan variasi diameter 0,6 m; 0,8 m; 1,0 m. Perhitungan pembebanan struktur atas dilakukan menggunakan software STAAD.Pro CONNECT Edition V22, mengacu pada SNI 1725:2016 untuk pembebanan jembatan dan SNI 2833:2016 untuk pembebanan gempa. Metode perhitungan daya dukung tiang tunggal dengan metode Mayerhof (1976) dan Vesic (1977). Hasil analisis pada Pilar 2 lebih efisien dan efektif dengan desain menggunakan diameter 0,8 m di kedalaman 24 m dengan nilai daya dukung kelompok sebesar Qall(g) = 48711,72 kN serta jumlah tiang sebanyak 24 buah. Sementara analisis pada Pilar 3 lebih efisien dan efektif dengan desain menggunakan diameter 0,8 m di kedalaman 20 m dengan nilai daya dukung kelompok sebesar Qall(g) = 42618,71 kN. serta jumlah tiang sebanyak 32 buah. Penurunan yang terjadi memenuhi syarat izin dengan Sg(e) < Sg(izin) dengan nilai pada Pilar 2 sebesar 0,057 m dan Pilar 3 sebesar 0,119 m. Total Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan pada Pilar 2 sebesar Rp. 2.771.345.263,84 dan pada Pilar 3 sebesar Rp. 3.501.815.580,71.
Keywords
Article Details
References
- Ameratunga, J., Sivakugan, N., & Das, B. M. (2016). Geotechnical Properties of Soils – Fundamentals. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2629-1_2
- Badan Standardisasi Nasional. (2017). Persyaratan Perancangan Geoteknik. Standar Nasional Indonesia, 8460, 1–323.
- Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2008). SNI 4153: 2008 tentang Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT.
- Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2016a). SNI 1725: 2016 tentang Pembebanan untuk jembatan.
- Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2016b). SNI 2833: 2016 tentang Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.
- Das, B. M. (2019). Principles Of Foundation Engineering. In Boston: Cengange Learning.
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (19 C.E.). Kumpulan Korelasi Parameter Geotekinik dan Fondasi.
References
Ameratunga, J., Sivakugan, N., & Das, B. M. (2016). Geotechnical Properties of Soils – Fundamentals. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2629-1_2
Badan Standardisasi Nasional. (2017). Persyaratan Perancangan Geoteknik. Standar Nasional Indonesia, 8460, 1–323.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2008). SNI 4153: 2008 tentang Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2016a). SNI 1725: 2016 tentang Pembebanan untuk jembatan.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2016b). SNI 2833: 2016 tentang Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.
Das, B. M. (2019). Principles Of Foundation Engineering. In Boston: Cengange Learning.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (19 C.E.). Kumpulan Korelasi Parameter Geotekinik dan Fondasi.