STABILITAS TIANG PANCANG AKIBAT LIKUIFAKSI PADA PROYEK GEDUNG SANGGALA JAKARTA
Keywords:
Cyclic Stress Ratio (CSR), Cyclic Resistance Ratio (CRR), Faktor keamanan (FS), Gempa bumi, LikuifaksiAbstract
Likuifaksi adalah suatu kejadian dimana tanah kehilangan kekuatan geser karena meningkatnya tegangan air pori akibat terjadinya beban siklik (beban gempa) yang sangat cepat dalam waktu yang singkat. Peristiwa likuifaksi akibat gempa bumi dapat menyebabkan kegagalan struktur bangunan. Dalam kasus ini, Proyek Gedung Sanggala di Jakarta berada di lokasi yang rentan potensi likuifaksi, dan analisis desain hanya menggunakan data Cone Penetration Test (CPT). Analisis stabilitas tiang pancang akibat potensi likuifaksi ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (FS) di daerah tersebut, dimana dianalisis dengan membandingkan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) akibat gempa dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) sebagai tahanan tanah untuk menahan potensi likuifaksi. Berdasarkan analisis dan perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai FS > 1, yang berarti sebenarnya tanah tidak memiliki potensi likuifaksi. Akan tetapi, studi ini tetap meninjau potensi likuifaksi sebagai salah satu persyaratan di dalam peraturan daerah saat menganalisis daya dukung pondasi tiang pancang dengan metode Schmertmann (1978) pada kedalaman 25 m didapatkan hasil sebesar 1660,27 kN untuk tiang tunggal dan 12081,63 kN untuk kelompok tiang. Lebih lanjut, seluruh hasil dari beberapa perhitungan, struktur tiang pancang stabil terhadap potensi likuifaksi.