DESAIN ULANG BADAN JALAN DENGAN GEOTEKSTIL SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN STABILITAS LERENG
Keywords:
Bishop, Faktor keamanan, Geotekstil, SLOPE/W, Stabilitas lerengAbstract
Kondisi jalan Tol Ciawi – Sukabumi seksi 2 memiliki topografi beragam dengan beda ketinggian relatif besar. Untuk mendapatkan trase jalan yang aman dan nyaman dilakukan pekerjaan galian dan timbunan. Saat pekerjaan penimbunan di STA.18+700–STA.18+900 terjadi kelongsoran pada lereng. Untuk memastikan kondisi lereng aman selama masa layan, dilakukan rancang ulang badan jalan untuk menghasilkan lereng dengan nilai faktor kemanan (FK) ≥ 1,25 (Bowles, 1993) dan FK ≥ 1,10 jika gempa diperhitungkan (SNI 8460:2017). Fase kestabilan lereng yang dihitung pada kondisi lereng asli dengan memperhitungkan potensi gempa di lokasi penelitian. Analisis ini dilakukan dengan perhitungan manual dan software GeoStudio 2018 R2 sub program SLOPE/W, kedua perhitungan menggunakan Simplified Bishop Methode. Hasil analisis kelongsoran didapatkan FK lereng asli tanpa memperhitungkan gempa sebesar 1,48 untuk perhitungan manual dan 1,41 untuk SLOPE/W. Kemudian FK lereng dengan pengaruh gempa bernilai 0,79 dengan perhitungan manual dan 0,82 dengan SLOPE/W, didapatkan seluruh kondisi adalah kelongsoran dasar. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa gempa berdampak cukup signifikan terhadap kestabilan lereng, dengan penurunan FK lereng sebesar 44,23% dan lereng dikategorikan labil. Kemudian, direkomendasikan penambahan geotesktil teranyam dengan kuat tarik 200 kN serta counterweight bronjong batu kali. Dari pemodelan pada tiap kondisi yang telah disimulasikan, didapatkan kondisi penanggulangan Tipe III dengan FK lereng 1,15 sebagai rancangan ulang.