Pergeseran makna dalam penerjemahan kosakata emosi bahasa Jepang

Authors

  • Sa’idatun Nishfullayli Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Keywords:

kosakata emosi, pergeseran makna, terjemahan, bahasa Jepang

Abstract

Kosakata emosi merupakan bentuk leksikalisasi pengalaman emosi para penutur masing-masing bahasa. Leksikalisasi kosakata emosi tersebut dipengaruhi oleh latar belakang budaya masing-masing penutur bahasa yang berbeda. Memahami makna kosakata emosi dalam Bsu berarti harus memahami pula latar belakang budaya penutur Bsu. Akan tetapi, karena umumnya penerjemah memahami sebuah kosakata emosi dengan kerangka pengalaman budayanya sebagai penutur Bsa, maka terkadang sulit mendapatkan kesepadanan makna (semantis) dalam penerjemahan kosakata emosi. Oleh karena itu, karena penerjemahan dituntut untuk menyampaikan pesan atau makna dari Bsu ke Bsa, maka salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan teknik pergeseran makna untuk mencapai kesepadanan semantis tersebut. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pergeseran makna kosakata emosi yang ada dalam novel Kicchin karya Yoshimoto Banana. Analisis dilakukan dengan membandingkan teks hasil terjemahan novel tersebut dengan teks aslinya dalam bahasa Jepang. Dari hasil analisis diketahui adanya kelompok kosakata emosi yang mengalami pergeseran makna dan kelompok kosakata emosi yang tidak mengalami pergeseran makna. Kosakata emosi yang mengalami pergeseran makna, misalnya: bikkuri-suru, komaru; sedangkan kosakata emosi yang tidak mengalami pergeseran makna, misalnya: ureshii, anshin-suru.

Downloads

Published

2017-05-31

Issue

Section

Articles