Verba emosi bahasa Rote dialek dengka: suatu tinjauan MSA

Authors

  • Mirsa Umiyati Universitas Warmadewa

Keywords:

Metabahasa Semantik Alami, Verba Emosi, Fitur Semantik

Abstract

Tulisan ini dilandasi oleh teori Metabahasa Semantik Alami yang digagas oleh Anna Wierzbicka (1996). Teori ini dupakai untuk membedah leksikon bahasa rote dialek dengka (selanjutnya disebut BRDD). Leksikon BRDD yang terwakili oleh leksikon lasa ‘merasa’ dipandang mampu mewakili ungkapan perasaan seseorang dalam memikirkan peristiwa baik yang memiliki acuan yang baik maupun peristiwa yang memiliki acuan yang buruk. Verba yang mewakili peristiwa yang baik diwakili oleh verba umuho’o ‘senang’, koa ‘bangga’, hi ‘suka’ dan sue ‘senang/cinta’. Sedangkan verba yang mewakili peristiwa yang memiliki acuan yang buruk diwakili oleh verba na’amuti ‘benci’, lala mala ‘sakit hati’, sususa’ ‘sedih’, luli ‘marah’, nggahisa ‘tidak sengaja’, fokur ‘kaget’, mae ‘malu’, nggengger ‘terkejut’, masaloe ‘gelisah’, lalamela ‘sakit hati’, na’atu ‘gusar’.

Downloads

Published

2015-11-30

Issue

Section

Articles