Main Article Content

Abstract

Dusun Balongkore Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun memiliki luas area pemukiman 16,72 ha, dilalui oleh gunung Wilis membuat kondisi permukaan tanah menurun. Ketika hujan turun dan dalam waktu yang cukup panjang, banjir dan genangan terjadi di area ini. Akhir-akhir ini, drainase ramah lingkungan dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk tetap menjaga kapasitas sungai agar tidak meluap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan debit banjir, menentukan desain baru saluran drainase dan mendesain kolam retensi, dan untuk menghitung estimasi biaya perencanaan. Data yang diperlukan diantaranya data curah hujan dari 3 stasiun hujan terdekat yaitu Babadan, Wates and Dawuhan pada tahun 2013-2022, peta topografi, data tanah dan harga satuan pekerjaan Kabupaten Madiun 2022. Data tersebut diolah dengan menggunakan metode Gumbel Tipe I dengan kala ulang 25 tahun untuk mengetahui curah hujan rancangan. Berdasarkan perhitungan curah hujan rancangan, dengan menggunakan metode rasional untuk menentukan debit banjir rencana untuk menentukan dimensi saluran dan kolam retensi. Estimasi rencana biaya dihitung berdasarkan dimensi saluran dan kolam retensi. Dari hasil perhitungan diperoleh curah hujan rancangan gengan kala ulang 25 tahun sebesar 131,73 dan debit banjir rancangan bervariasi, mulai dari 0,0011 m3/detik hingga 0,7322 m3/detik; dimensi saluran bervariasi dengan menggunakan beton pre-cast U-Ditch, dimensi terkecil yang diperoleh dengan lebar 0,4 meter dan tinggi 0,6 meter. Dimensi terbesar yang diperoleh dengan lebar 1,2 meter dan tinggi 1,4 meter, untuk inlet direncanakan memiliki lebar bukaan inlet 0,2 meter, dan untuk bak kontrol direncanakan dengan dimensi 1 x 1 meter dengan kedalaman 1 meter; dimensi kolam retensi sebesar 60 x 60 m dengan kedalaman (h) 0,5 meter. Estimasi rencana biaya perencanakan ulang saluran drainase sebesar Rp. 4.103.570.101,00,- dan penerapan drainase berwawasan lingkungan berupa kolam retensi sebesar Rp. 1.293.954.634,00,-.

Keywords

evaluasi saluran drainase retensi

Article Details

References

  1. Alia, F., Rhaptyalyani, R. and Ilmiaty, R.S. (2018) ‘Perencanaan Kolam Retensi Untuk Pengendalian Banjir di RSMH Kota Palembang’, Cantilever, 7(1), pp. 13–20. doi:10.35139/cantilever.v7i1.61.
  2. Badan Standardisasi Nasional (2016) ‘SNI 2415:2016 - Tata cara Perhitungan Debit Banjir Rencana’. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  3. Basuki, Winarsih, I. and Adhyani, N.L. (2009) ‘ANALISIS PERIODE ULANG HUJAN MAKSIMUM DENGAN BERBAGAI METODE (RETURN PERIOD ANALYZE MAXIMUM RAINFALL WITH THREE METHOD)’, Agromet, 23(2), p. 76.
  4. Florince, Arifaini, N. and Adha, I. (2015) ‘Studi Kolam Retensi sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Way Simpur Kelurahan Palapa Kecamatan Tanjung Karang Pusat’, Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain, 3(3), pp. 507–520. Available at: http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/jrsdd/article/viewFile/480/pdf.
  5. Gunadarma (2011) Drainase Perkotaan. Jakarta: Gunadarma.
  6. Hasmar, H.A.H. (2012) Drainase terapan. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.