Main Article Content

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sangat penting dalam pelaksanaan konstruksi. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan 2022, angka kecelakaan kerja terus meningkat. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil penerapan SMK3, faktor hambatan dan penyelesaian upaya mencegah kecelakaan kerja, penilaian Job Safety Analysis dengan pendekatan HIRARC, dan rencana anggaran biaya K3. Pengumpulan data dilakukan dengan survei, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada responden. Semua instrumen kuesioner dilakukan uji validitas dan reabilitas. Metode pengolahan data penerapan SMK3 dan hambatan mencegah kecelakaan kerja adalah uji asumsi klasik; korelasi berganda; regresi linear berganda; koefisien determinasi; hipotesis; dan scorring. Sedangkan penilaian HIRARC dilakukan pada pekerjaan umum; struktur overpass; dan main road. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan SMK3 faktor evaluasi kinerja SMK3 berpengaruh besar terhadap kesuksesan proyek sebesar 79,4% dengan tingkat pencapaian pelaksanaan penerapan SMK3 termasuk memuaskan yaitu sebesar 91,109%. Selanjutnya, faktor penghambat upaya mencegah kecelakaan kerja adalah ketersediaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), sehingga dapat dilakukan penanganan berlanjut. Kemudian hasil identifikasi parameter HIRARC untuk pekerjaan umum dan main road menempati Low Risk Level, sedangkan pekerjaan struktur overpass menempati Moderate Risk Level. Rencana Anggaran Biaya perlengkapan K3 sebesar Rp. 13.668.223.800,-

Keywords

SMK3 Job Safety Analysis HIRARC

Article Details

References

Read More