Main Article Content

Abstract

Banyaknya persimpangan di Kota Malang dengan jarak antar simpang yang pendek menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti pada Jalan Ranugrati – Jalan Mayjen M. Wiyono. Permasalahan yang terjadi adalah kendaraan terkadang selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Selain itu panjang antrian akibat dari sinyal merah dapat menyebabkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan menganalisa simpang di Jalan Ranugrati – Jalan Mayjen M. Wiyono dengan mengkoordinasikan ketiga simpang untuk mengurangi antrian dan tundaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa volume kendaraan, waktu sinyal dan geometrik simpang. Survei volume lalu lintas dilaksanakan pada pagi dan sore di hari Selasa, 05 Mei 2020 dengan menggunakan CCTV real time yang diakses menggunakan aplikasi KER!. Metode evaluasi data lalu lintas menggunakan pedoman MKJI 1997 dan Peraturan Menteri Perhubungan 96 Tahun 2015. Data dengan kondisi eksisting terjenuh akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Kinerja terbaik pada setiap simpang kemudian dikoordinasikan menggunakan waktu offset antar simpang. Dari hasil analisa, didapatkan waktu siklus baru sebesar 130 detik dan waktu offset 77 detik untuk kedua arah. Sedangkan dari diagram koordinasi didapatkan bandwidth sebesar 43 detik ke arah Timur dan 56 detik ke arah Barat. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kinerja simpang dalam kondisi eksisting pada arus utama yang akan dikoordinasikan adalah Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,80; Panjang Antrian (QL) sebesar 244,45 m dan Tundaan (Delay) sebesar 75,10 detik, serta tingkat pelayanan F. Sedangkan rerata kinerja simpang setelah dilakukan koordinasi adalah DS sebesar 0,64; QL sebesar 229,02 m dan Delay sebesar 23,08 detik dalam kategori tingkat pelayanan C.

Keywords

koordinasi sinyal; kinerja simpang; bandwidth; offset

Article Details

References

  1. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
  2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 96 Tahun 2015
  3. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2005. Biaya Operasional Kendaraan Untuk Jalan Perkotaan Di Indonesia. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta
  4. Bayasut, Emal Zain Muzambeh Tun. 2010. Analisa dan Koordinasi Sinyal Antar Simpang Pada Ruas Jalan Diponegoro Surabaya. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
  5. Risdiyanto. 2014. Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:LeutikaPrio.