Main Article Content
Abstract
Pada proyek pembangunan bendungan Semantok jalan penghubung antara Nganjuk dengan Bojonegoro yang merupakan jalan provinsi direncanakan akan direlokasi dikarenakan jalan tersebut masuk pada perencanaan bendungan Semantok. Terdapat tiga rencana alternatif jalan untuk menentukan mana yang paling aman, nyaman dan efisien. Data-data yang dibutuhkan untuk perencanaan jalan ialah Peta topografi dan Volume jam perencanaan lalu lintas. Perencanaan ini mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997 dan Geometrik Jalan Perkotaan (RSNI T-14-2004). Pada perencanaan ini dipilihlah Jalan Alternatif 2 dengan Panjang 5,092 Km, lebar per lajur 3,0 m, tipe jalan 2 lajur 2 arah tidak terbagi (2/2 UD), dan bahu jalan selebar 1,5 m; terdapat 3 tikungan S-C-S (Spiral Circle Spiral) dan terdapat 5 lengkung vertikal( 4 cembung dan 1 cekung).
Keywords
Article Details
References
- DPU, Bina Marga. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997. [2] Nasional, B. S. (2004). Geometri Jalan Perkotaan (RSNI T–14-2004). Jakarta Indonesia. [3] Umum, D. P. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
References
DPU, Bina Marga. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997. [2] Nasional, B. S. (2004). Geometri Jalan Perkotaan (RSNI T–14-2004). Jakarta Indonesia. [3] Umum, D. P. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.