Main Article Content
Abstract
UMKM Teknong Soya Bangkinang adalah produsen sari kedelai di Riau, yang membutuhkan produksi sebanyak 36 liter per hari. Saat ini, proses pemasakan sari kedelai masih terbatas, dilakukan secara tradisional, dan hanya menghasilkan 9 liter sari kedelai matang. UMKM ini belum mampu mengatur suhu dalam proses pemasakan sari kedelai. Hal ini dapat diatasi dengan sistem kontrol suhu pada pemasak sari kedelai. Sistem kontrol ini bertujuan meningkatkan produktivitas pemasakan sari kedelai. Sistem ini bekerja dengan mengontrol kompor secara otomatis dan mengatur nyala api selama proses pemasakan. Jika suhu mencapai 70˚C, nyala api akan berkurang untuk menjaga suhu agar tetap pada 80˚C hingga sari kedelai matang. Sensor suhu membaca peningkatan suhu setiap menit dan nilai suhu tersebut ditampilkan pada LCD. Hasil pengambilan data dari alat sistem kontrol suhu pada pemasak sari kedelai menunjukkan keberhasilan implementasi sistem kompor otomatis. Rata-rata waktu agar kompor menyala adalah 0,19 detik, dengan posisi katup saat proses pemasakan adalah 60˚ dan 65˚ untuk menghasilkan nyala api yang lebih kecil. Selain itu, pembacaan suhu juga akurat, mencapai 99,22%.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2024 Anis Pramestya, Made Rahmawaty, Nur Khamdi, Hendriko
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.