Main Article Content

Abstract





Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pasti dikonsumsi setiap hari. Penting untuk diperhatikan kondisi tempat penyimpanan untuk mengkondisikan setiap makanan agar terjaga kesegarannya. Oleh sebab itu, perlu untuk membuat sebuah inovasi untuk menjaga kondisi makanan agar dapat terjaga kesegarannya tetap dapat dikonsumsi meskipun disimpan dalam jangka waktu yang lama. Inovasi yang diusulkan dalam hal ini adalah Smart Food Box yang dibuat menggunakan modul termoelektrik peltier berbasis IoT. Alat ini dapat menjaga kesegaran makanan lebih lama menggunakan modul termoelektrik peltier. Mikrokontroler ESP32 digunakan untuk proses data dari input dan mengontrol output sistem. Seluruh proses dan data pengujian ditampilkan pada LCD 20×4 I2C dan aplikasi Blynk sebagai perangkat IoT untuk kontrol dan monitoring sistem jarak jauh. Kendali histerisis menghasilkan respon yang bagus dengan suhu yang dihasilkan tidak terlalu jauh dari nilai setpoint. Hasil dari penelitian ini diperoleh suhu food box untuk pendingin mencapai 13℃ dan untuk pemanas dapat mencapai 60℃. Daya yang digunakan oleh smart food box ini dapat mencapai 75 watt. Setelah pendinginan makanan selama 3 hari, hasil yang diperoleh yaitu makanan yang disimpan didalam food box lebih terjaga kesegarannya sedangkan makanan yang disimpan pada suhu ruang sudah menurun tingkat kesegarannya dan mengalami proses pembusukan.





Keywords

IOT Kendali Hysterisis Smart food box Termoelektrik Peltier

Article Details

References

  1. F. Wahyuni, “Perancangan Smart Food Box Menggunakan Modul Termoelektrik Peltier Tec1-12706 Berbasis Mikrokontroler,” Kumpul. Karya Ilm. Mhs. Fak. Sains dan Tekhnologi, vol. 1, no. 1, pp. 408–408, 2019.
  2. A. Aziz, J. Subroto, and V. Silpana, “Aplikasi modul pendingin termoelektrik sebagai media pendingin kotak minuman,” Technology, pp. 1–7, 2015.
  3. D. A. Artha and Habibullah, “Perancangan Generator Thermoelectric Untuk Charger Smartphone Menggunakan Peltier,” J. Tek. Elektro Indones., vol. 3, no. 1, pp. 288–297, 2022, doi: 10.24036/jtein.v3i1.250.
  4. S. Suminto and A. Setiawan, “PERANCANGAN KOTAK PENDINGIN OBAT RAMAH LINGKUNGAN,” Epic J. Electr. Power Instrum. Control, vol. 3, no. 2, p. 130, Mar. 2021, doi: 10.32493/epic.v3i2.7419.
  5. W. Indrawan dan Suryono Suryono, “SISTEM PENDINGIN MENGGUNAKAN THERMO-ELECTRIC COOLER DENGAN KONTROLER PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE,” 2019.
  6. M. Zola, L. Cahyadi, and T. Alamsyah, “Cooler Box Dengan Thermoelectric Cooler Dengan,” Politeknologi, vol. 17, no. 2, pp. 145–154, 2018.
  7. M. Termoelektrik, “Box penghangat makanan pendamping air susu ibu menggunakan termoelektrik,” vol. VIII, no. 1, pp. 69–74, 2021.
  8. Y. Hendrian, R. Ali, and A. Rais, “Perancangan Alat Ukur Suhu Tubuh dan Hand Sanitizer Otomatis Berbasis IOT.” [Online]. Available: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/infortech33
  9. A. Alawiah and A. Rafi Al Tahtawi, “Sistem Kendali dan Pemantauan Ketinggian Air pada Tangki Berbasis Sensor Ultrasonik,” KOPERTIP J. Ilm. Manaj. Inform. dan Komput., vol. 1, no. 1, pp. 25–30, 2017, doi: 10.32485/kopertip.v1i1.7.
  10. I. G. S. Widharma, “Sensor Ultrasonik dalam Water Level Controller,” Politek. Negeri Bali 2020, vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2020.