Pendampingan Pembelajaran Perpajakan Bagi Siswa-Siswi SMA/SMK di Kediri (Pendekatan PPh Pasal 21/26)

Abstract

Pajak yang merupakan sumber pendapatan terbesar di negara Indonesia menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan pembangunan di Indonesia . Dengan adanya fakta tersebut maka kesadaran wajib pajak di Indonesia dalam hal membayar pajak dan melaporkan pajak menjadi hal yang cukup krusial untuk diperhatikan dalam rangka menjaga kelangsungan pembangunan di negara kita. Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Pajak masih berusaha untuk menumbuhkan kesadaran pajak sukarela, mengingat pemungutan pajak di Indonesia menggunakan Self Assessment System sehingga memang masalah kesadaran sukarela wajib pajak masih menjadi tugas utama untuk diselesaikan. Tujuan dari Program Pengabdian Masyarakat ini yaitu untuk memberikan kontribusi aktif terkait program inklusi pajak yang diusung oleh Dirjen Pajak dengan melakukan kerjasama dengan Kementrian Pendidikan serta Kemenristekdikti. Inklusi pajak merupakan salah satu program Kementrian Keuangan yang beriringan dengan program Kementrian Pendidikan dalam mewujudkan revolusi karakter bangsa sebagai  pondasi utama dan ruh pendidikan. Program pengabdian masyarakat ini menggunakan tiga metode, yaitu: (1) Metode Diskusi Interaktif (2) Metode Pelatihan (3) Metode Pendampingan. Pengabdian masyarakat ini meliputi pendampingan pembelajaran dan praktik dengan pendekatan PPh Pasal 21/26. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah siswa-siswi SMA/SMK di Kediri. Penilaian mengenai keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan berpedoman kepada: (1). Kesesuaian antara materi kegiatan yang disampaikan dengan kuisioner yang dibagikan setelah kegiatan (2). Kehadiran dan partisipasi aktif dari peserta selama kegiatan berlangsung mencerminkan antusiasisme peserta kegiatan (3). Sikap dan tanggapan peserta kegiatan menunjukkan bahwa peserta kegiatan berusaha untuk mempraktikkan materi yang didapat selama kegiatan.