Peningkatan Kemampuan Computational Thinking Untuk Guru Pendidikan Dasar di Malang
DOI:
https://doi.org/10.33795/jindeks.v7i1.382Keywords:
Pendidikan, Berfikir Komputasional, Problem Solving, Guru, SiswaAbstract
Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Pengamat Pendidikan dari Eduspec Indonesia, menyebutkan sistem pendidikan Indonesia saat ini belum dapat menjawab tantangan global. Untuk mengejar ketertinggalan siswa Indonesia dalam kemampuan sains, membaca, dan matematika, perlu dilakukan terobosan dalam sistem pendidikan. Politeknik Negeri Malang dalam hal ini menjadi salah satu Biro dari Bebras internasional (bebras.org) di wilayah Kota Malang dan sekitarnya dalam menggelar Tantangan Bebras (Bebras Challenge) secara periodik per tahun untuk mengedukasi konsep berpikir komputasional dan informatika kepada siswa sekolah pada berbagai tingkatan usia. Dengan edukasi konsep berpikir komputasional ini dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir komputasional pada siswa SMP ISLAM AL UMM, dengan didahului melatih konsep Berpikir Komputasional untuk guru-guru SMP ISLAM AL UMM yang langsung berperan dalam mendidik siswa-siswi di sekolah sekaligus membuat media ajar interaktif. Dengan adanya pelatihan berpikir komputasional, diharapkan kemampuan problem solving pada guru dapat meningkat dan guru bisa mengajarkannya kepada siswa-siswi mereka